Suara.com - Para ahli PBB pada Rabu (16/10) mengingatkan Israel untuk menghentikan serangan terhadap petani Palestina yang dilakukan oleh pemukim ilegal, yang juga mengancam hasil panen zaitun mereka.
Dalam sebuah pernyataan, para ahli menekankan bahwa petani Palestina di Tepi Barat yang diduduki, yang sangat bergantung pada panen zaitun sebagai sumber mata pencaharian, sedang menghadapi "musim panen zaitun yang paling berbahaya" yang pernah ada.
Praktik yang terus berlangsung dari pihak Israel juga mengancam kedaulatan pangan keluarga Palestina dan merupakan "serangan tambahan terhadap hak penentuan nasib sendiri Palestina."
"Pada tahun 2023, panen mereka terhambat oleh peningkatan signifikan pada pembatasan pergerakan serta kekerasan yang dilakukan oleh pasukan dan pemukim Israel," ujar para ahli.
"Tahun lalu, masyarakat Palestina di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, mengalami tingkat kekerasan pemukim Israel yang tertinggi, termasuk serangan fisik terhadap warga Palestina, pembakaran atau perusakan properti dan tanaman, pencurian ternak, serta pencegahan akses ke tanah, air, dan area penggembalaan, yang mengakibatkan jumlah pengungsi Palestina yang mencapai rekor setelah dipaksa meninggalkan rumah dan tanah mereka."
"Israel juga menyita lebih banyak tanah Palestina pada tahun lalu dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dalam tiga dekade terakhir," tambah mereka.
Para ahli menyatakan bahwa pembatasan pada panen zaitun, penghancuran kebun, dan larangan akses ke sumber air merupakan "upaya Israel untuk memperluas pemukiman ilegal."
Pada tahun 2023, lebih dari 96.000 dunum lahan zaitun di seluruh Tepi Barat yang diduduki tidak dapat dipanen karena pembatasan oleh Pemerintah Israel, yang menyebabkan kerugian mencapai 1.200 ton minyak zaitun senilai 10 juta dolar AS (sekitar Rp15,6 miliar).
"Situasi ini diharapkan akan memburuk karena pihak berwenang Israel semakin sering mencabut atau tidak menerbitkan izin 'koordinasi sebelumnya' yang diperlukan bagi petani untuk mengakses tanah mereka di berbagai wilayah," kata para ahli.
Baca Juga: Kabar Duka! Pemain Timnas Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel
"Selama musim 2023, hampir seluruh persetujuan tersebut dibatalkan, dan gerbang pertanian yang ada di sepanjang Pembatas Tepi Barat sebagian besar ditutup, yang semakin menyulitkan akses."
Mereka mendesak pasukan Israel untuk tidak mengganggu panen zaitun tahun ini.
"Israel, berdasarkan hukum internasional, harus segera mengakhiri pendudukan tanah Palestina, yang termasuk pencaplokan melalui segregasi rasial dan apartheid, serta menghentikan semua aktivitas pemukiman baru dan mengevakuasi semua pemukim dari wilayah Palestina yang diduduki."
"Israel juga berkewajiban memberikan kompensasi penuh atas kerusakan yang disebabkan oleh pelanggaran hak asasi manusia, termasuk mengembalikan tanah dan mengizinkan orang Palestina yang terpaksa mengungsi untuk kembali ke rumah mereka," tambah mereka.
Berita Terkait
-
Bahaya! Ini Yang Akan Terjadi Jika Israel Serang Nuklir Iran
-
Israel Blokade Lembah Beqaa di Lebanon Timur, Hizbullah Terus Melawan
-
Serangan Israel di Nabatiyeh, Enam Orang Tewas Termasuk Seorang Wali Kota
-
Shaban Al Dhalu, Sosok Pemuda 19 Tahun yang Terbakar Hidup-hidup Akibat Serangan Israel di Gaza
-
Kabar Duka! Pemain Timnas Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut