Suara.com - Ketua Komisi XIII DPR Willy Aditya mengatakan bakal mendalami permintaan anggaran Rp 20 Triliun yang disampaikan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai.
Willy memastikan bahwa hal itu akan dilakukan saat Komisi XIII menggelar rapat bersama Natalius Pigai pada pekan depan.
"Ya bisa jadi kita tanya, nanti titipan teman-teman juga tanya," kata Willy di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Ia mengatakan, kalau dirinya belum melihat adanya celah APBN 2025 untuk dilakukan penambahan.
"Kalau saya melihat belum ya. Karena APBN-P belum makan tempat. Kan keanggaran sudah ditetapkan. Itu tadi sekali lagi kita nggak bisa menduga-duga," katanya.
Untuk itu, kata dia, dalam rapat pekan depan pihaknya akan sama-sama mencermati apa yang disampaikan Natalius tersebut.
"Kita cermati aja bersama-sama. Kita sesuai dengan kebutuhan apa. Top priority dari pemerintahan Prabowo ini kan ada satu hal makan siang bergizi atau makan yang bergizi itu kan juga besar."
"Itu juga perspektifnya, kalau kita lihat ya human rights. Apakah nanti dia, mana yang overlapping, mana yang crosscutting kita akan cermati bersama-sama," katanya.
Sebelumnya, pernyataan jajaran kabinet Prabowo Subianto menuai sorotan publik. Salah satunya disampaikan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai yang meminta anggaran di kementeriannya dinaikkan di atas Rp 20 triliun.
Baca Juga: Pigai Minta Anggaran Kementerian HAM Rp 20 T, Kena Skak DPR: Lihat Anggaran Negara Kita
Eks komisioner Komnas HAM itu menilai anggaran di Kementerian HAM saat ini yang hanya Rp 64 miliar tidaklah cukup mewujudkan visi misi Prabowo Subianto di bidang HAM.
"Maka, tim transisi rombak itu anggaran dari cuma Rp 64 miliar jadi Rp 20 triliun, enggak bisa. Tidak tercapai dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto," kata Pigai di kantornya, Jakarta, dikutip Selasa, (22/10/2024).
Tag
Berita Terkait
-
Pigai Minta Anggaran Kementerian HAM Rp 20 T, Kena Skak DPR: Lihat Anggaran Negara Kita
-
Menteri HAM Natalius Pigai Minta Rp 20 Triliun, Pimpinan DPR: Kita Lihat Dulu Masuk Akal atau Tidak!
-
Terungkap! Alasan Menteri Natalius Pigai Minta Anggaran Rp 20 Triliun: Mau Bangun Universitas HAM Bertaraf Internasional
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan
-
Gen Z Pemilik Second Account Ketar-ketir! Komdigi Kaji Usulan 1 Orang 1 Akun Medsos
-
Didukung Senior dan Mayoritas DPW, Eks Mendag Agus Suparmanto Dideklarasikan Maju Jadi Caketum PPP