Suara.com - Rumah Makan (RM) Padang saat ini tengah menjadi sorotan setelah salah satu oknum ormas (organisasi kemasyarakatan) melakukan razia yang menjadi viral di media sosial (Medsos).
Razia ormas bernama Persatuan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC) ini dilakukan lantaran menurut mereka, yang berjualan rumah makan padang seharusnya orang Minang.
Kejadian razia rumah makan padang yang dilakukan oleh ormas ini terjadi di rumah makan padang di daerah Cirebon, Jawa Barat (Jabar).
Razia diduga dilakukan karena rumah makan padang tersebut menjual menu dengan harga murah, yang mereka nilai dapat merendahkan citra kuliner asal Minang itu sendiri.
Sementara, masyarakat Indonesia mengenal rumah makan padang yang berjualan menu andalan "nasi padang" ini merupakan makanan khas daerah Minangkabau, Sumatera Barat (Sumbar) dengan cita rasa pedas dan gurih yang kuat.
Cita rasa dari masakan padang sendiri beraroma kuat yang dimasak dengan santan dan menggunakan berbagai rempah-rempah seperti jahe, serai, lengkuas, dan kunyit.
Cita rasa makanan yang "tebal dan padat" ini menjadi salah satu ciri khas dari masakan padang sehingga membuat harga menu makanannya pun tidak murah.
Ciri khas dari masakan padang biasanya terdapat menu gulai berwarna kuning, nangka muda, dan dilengkapi dengan berbagai lauk khas padang.
Lauk pelengkap nasi padang biasanya seperti rendang, ayam goreng, telur dadar padang, dendeng, cincang, paru goreng, tunjang (kikil), ayam pop, ayam bakar, ikan kakap, dan lainnya dengan ciri khas sambal cabai ijo.
Baca Juga: Usai Kritik Najwa Shihab, Influencer TikTok Nekat Tuduh Quraish Shihab Acak Syariat Demi Anak
Umumnya satu menu makanan nasi padang lengkap dengan sayuran dan lauk dibanderol dengan harga sekitar Rp 18-20 ribu.
Alhasil, berbagai alasan tersebut membuat ormas melakukan razia supaya penjual makanan padang tidak mematok harga yang terlampau murah sehingga bisa menurunkan stabilitas harga di kalangan pengusaha rumah makan Padang.
Netizen yang melihat aksi razia oleh ormas yang videonya tersebar di media sosial pun menjadi heran.
Ada yang merasa tidak perlu dilakukan razia oleh ormas karena tidak harus orang minang saja yang ingin berjualan nasi padang.
Ada juga yang menyindir dengan berbagai kiasan, seperti penjual seafood harus putri duyung.
"Waduh, logika ngawur nih. Jadi resto Chinese food harus orang Tiongkok? Pizza harus orang Italia? Korean BBQ harus orang Korea? Japanese food harus orang Jepang? Kuliner itu shared heritage, bukan hak eksklusif berdasarkan KTP Stop main razia2an berkedok 'menjaga keaslian'," tutur netizen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG