Suara.com - Pentagon akhirnya mengungkapkan bahwa jumlah pasukan militer AS di Suriah ternyata dua kali lipat dari angka yang dilaporkan sebelumnya. Jumlah pasukan kini mencapai 2.000 personel, menurut pernyataan Juru Bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, pada Kamis lalu.
Sebelumnya, angka resmi yang dilaporkan ke publik adalah 900 personel. Mayor Jenderal Ryder menjelaskan bahwa penambahan ini mencakup pasukan sementara yang dikirim untuk memenuhi kebutuhan misi yang terus berubah, termasuk dalam upaya mengalahkan ISIS.
Namun, ia tidak memberikan rincian pasti kapan penambahan pasukan ini dilakukan, meskipun menyebut peristiwa tersebut terjadi sebelum jatuhnya rezim Assad.
“Saya sendiri baru mengetahui jumlah ini hari ini,” ungkap Ryder.
“Sebagai seseorang yang selama ini menyampaikan angka 900 ke publik, saya ingin memastikan kalian mendapat informasi yang benar.” lanjutnya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ternyata telah mengetahui jumlah pasukan yang sebenarnya sejak awal, tetapi tidak memerintahkan untuk menyembunyikannya. Ia mengaitkan keterlambatan pengungkapan informasi ini dengan kepekaan dari sudut pandang diplomatik dan keamanan operasional.
Keberadaan pasukan AS di Suriah berfokus pada kerja sama dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF), mitra strategis dalam memerangi ISIS. Komitmen ini ditekankan kembali saat Jenderal Erik Kurilla, komandan tertinggi militer AS untuk Timur Tengah, mengunjungi beberapa pangkalan di Suriah pekan lalu.
Dalam lawatannya, ia bertemu dengan pasukan AS dan anggota SDF, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan ke Irak untuk memperkuat dukungan bagi mitra regional, termasuk Irak, Yordania, Lebanon, dan Israel.
Namun, operasi militer AS di Suriah diwarnai ketegangan dengan Turki, khususnya terkait serangan terhadap SDF di wilayah Manbij dan Suriah utara. Situasi semakin rumit ketika SDF secara tidak sengaja menembak jatuh drone MQ-9 Reaper milik AS setelah salah mengidentifikasinya sebagai drone Turki.
Baca Juga: Kondisi Suriah Jadi Sorotan Dunia, Ada Peran Vladimir Putin di Balik Pejuang Iran
Insiden serupa bukan pertama kali terjadi. Pada Oktober 2023, jet tempur F-16 milik AS pernah menembak jatuh drone Turki yang memasuki zona terlarang dekat pangkalan AS di Suriah. Bahkan, pada Desember 2022, Direktur CIA Bill Burns dilaporkan telah memperingatkan pihak Turki bahwa serangan udara Ankara di Suriah dapat membahayakan keselamatan pasukan AS.
Meski demikian, AS terus berupaya menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas kawasan dan mencegah kebangkitan ISIS. Namun, tantangan diplomatik dan risiko keamanan tetap menjadi perhatian utama, terutama dengan semakin kompleksnya dinamika antara AS, SDF, dan Turki di Suriah.
Berita Terkait
-
Kondisi Suriah Jadi Sorotan Dunia, Ada Peran Vladimir Putin di Balik Pejuang Iran
-
Dokumen Rahasia Rezim Assad dari Era Hafez Tersimpan di Penjara Bawah Tanah, Apa Isinya?
-
Rezim Bashar al-Assad Tumbang, Kini Israel Kuasai Dasar Sungai Yarmouk dan Bendungan Al-Wahda Suriah
-
Penemuan Mengerikan! Puluhan Jenazah Ditemukan di Bekas Markas Milisi Iran di Suriah
-
Laut Merah Membara: Yaman Bentrok dengan AS, Perang Terbuka Pecah?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh