Suara.com - Keluarga tawanan Zionis dalam sebuah pernyataan mengecam Benjamin Netanyahu sebagai “seorang biadab” yang dinilai hanya memikirkan kepentingan politiknya sendiri.
Menurut laporan dari kantor berita Palestina Shehab, keluarga tersebut menegaskan bahwa anak-anak mereka masih berada di Gaza akibat sikap Netanyahu terkait kesepakatan gencatan senjata.
"Kita harus menyuarakan penolakan terhadap berlanjutnya perang di Jalur Gaza dan memperjuangkan pemulangan semua tawanan dari sana," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa penghentian perang dan kesepakatan itu seharusnya menjadi kepentingan pemerintah Zionis.
Keluarga-keluarga ini menyatakan bahwa Netanyahu telah menggunakan propaganda untuk menyesatkan opini publik Zionis demi menggagalkan kesepakatan pembebasan para tawanan.
"Netanyahu ingin mengubur anak saya di dalam terowongan," ungkap Einaf Singoker, ibu seorang tahanan Zionis yang mengkritik keras pemerintah Netanyahu dan ketidakmampuannya untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas.
Ia secara khusus mengecam Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, dua menteri ekstremis sayap kanan dalam kabinet Netanyahu, dengan menyatakan bahwa mereka ingin memicu perang dan berusaha mempertahankan konflik ini selamanya.
Sebelumnya, Brigade Qassam, sayap militer Hamas, memperingatkan penduduk di wilayah yang diduduki dan keluarga tawanan di Gaza melalui pesan video tentang ketidakpedulian Netanyahu terhadap nasib para tawanan.
Qassam juga merilis foto putra Netanyahu yang sedang berlibur di pantai Miami, AS, serta membandingkannya dengan gambaran simbolis seorang tahanan Zionis di Gaza yang terjebak dalam konflik.
"Yair berada di Miami dan sudah keluar dari bahaya, apa lagi yang bisa mendorong Netanyahu untuk mencapai perjanjian yang komprehensif?" ejek sayap militer Hamas dalam tiga bahasa, Arab, Inggris, dan Ibrani, untuk menunjukkan kepada keluarga betapa sedikitnya perhatian perdana menteri mereka terhadap orang yang mereka cintai.
Baca Juga: Rudal Yaman Lolos, Tel Aviv Hancur - Sirene 'Mengaung' di Seluruh Israel
Berita Terkait
-
Ribuan Warga Israel Tuntut Gencatan Senjata dan Pembebasan Tawanan Gaza
-
Gencatan Senjata Hamas-Israel di Ambang Kesepakatan?
-
Sanaa Digempur dari Udara, Houthi Tuding AS dan Inggris Bertanggung Jawab
-
Rudal Yaman Lolos, Tel Aviv Hancur - Sirene 'Mengaung' di Seluruh Israel
-
Kondisi Terkini di Suriah Usai Bashar Al-Assad Tumbang, Sebagian Wilayah Diduduki Pasukan Israel dan AS
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar