Suara.com - Nama Robert Maudsley, seorang pembunuh berantai yang dikenal sebagai "Hannibal Lecter dari Inggris," terus menjadi perbincangan hingga kini. Kisahnya mengerikan sekaligus penuh kontroversi, terutama karena para korban yang ia habisi adalah pelaku kejahatan seksual.
Maudsley menjadi terkenal setelah membunuh sesama narapidana, David Francis, pada tahun 1977. Tidak lama kemudian, ia kembali membunuh dua narapidana lainnya di dalam penjara dengan cara brutal.
Salah satu korbannya, Bill Roberts, tewas setelah Maudsley menikamnya berulang kali dengan belati buatan. Setelah memastikan korban tidak bernyawa, Maudsley dengan tenang mendekati penjaga penjara dan berkata, "Malam ini akan ada dua orang yang tidak makan malam."
Karena dianggap terlalu berbahaya untuk ditempatkan bersama narapidana lain, otoritas penjara membangun sebuah sel khusus di bawah tanah yang mirip kandang kaca pada tahun 1983. Sel ini terinspirasi dari cerita fiksi namun menjadi kenyataan bagi Maudsley.
Menurut keponakannya, Gavin Maudsley, Robert lebih memilih isolasi daripada hidup di tengah pelaku kejahatan seksual.
“Dia tahu apa yang akan terjadi jika dia ditempatkan di antara para pemerkosa dan pedofil. Dia akan membunuh sebanyak mungkin dari mereka,” ujar Gavin dalam wawancara dengan Channel 5, Evil Behind Bars.
Meski kejahatannya sulit dimaafkan, Gavin memberikan pandangan yang lebih manusiawi.
"Saya tidak membenarkan apa yang dia lakukan. Dia melakukan hal-hal yang sangat buruk. Tetapi, dia tidak pernah membunuh anak-anak atau perempuan. Korban-korbannya adalah orang-orang yang juga melakukan kejahatan mengerikan," katanya.
Maudsley sendiri tidak pernah mengelak dari perbuatannya. Ia menjalani hidup dalam isolasi penuh selama lebih dari 40 tahun, menciptakan kisah seorang pria yang terjebak di antara naluri kejam dan dendam terhadap pelaku kejahatan seksual.
Baca Juga: Penahanan Gubernur Bengkulu Nonaktif Rohidin Mersyah Diperpanjang 40 Hari
Kisah Maudsley terus memicu perdebatan tentang moralitas dan keadilan. Sebagian melihatnya sebagai ancaman, sementara yang lain menganggapnya sebagai bentuk "keadilan alternatif" di balik jeruji. Apa pun pandangannya, Maudsley tetap menjadi salah satu narapidana paling terkenal dan menakutkan dalam sejarah Inggris.
Hingga kini, ia menjalani hari-harinya di dalam "kandang kaca," terisolasi dari dunia luar, membawa bayangan kelam atas kejahatan yang pernah ia lakukan.
Berita Terkait
-
Penahanan Gubernur Bengkulu Nonaktif Rohidin Mersyah Diperpanjang 40 Hari
-
Ayah yang Biarkan Anaknya Mati Kelaparan Dapat Pelajaran Dari Sesama Tahanan
-
Gegara Hakim Absen, 15 Eks Pegawai KPK Kasus Pungli Tahanan Koruptor Gagal Divonis Hari Ini
-
Bebas Setelah Jatuhnya Assad: Kisah Haru Pria Yordania yang Dipenjara 38 Tahun di Suriah
-
Video Mengerikan Ungkap Kekejaman di Rumah Jagal Penjara Saydnaya, Penampakan Mesin Pemeras Besi Jadi Sorotan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati