Suara.com - Pandji Pragiwaksono, salah satu komika yang dikenal kritis terhadap dunia politik, kembali mengangkat perbincangan menarik.
Kali ini, ia membahas perubahan karakter Presiden Prabowo Subianto yang mencuri perhatian banyak pihak.
Dalam kanal YouTube-nya, Pandji mengakui karakter tegas dan keras yang selama ini melekat pada Prabowo.
“Pak Prabowo akan selalu punya kendala tentang citra beliau yang keras, militeristik. Itu melekat pada beliau,” ujar Pandji, Selasa (24/12/24).
Namun, menurutnya, ada hal menarik yang muncul saat Pilpres 2024. Citra tegas Prabowo mendadak disandingkan dengan kesan “gemoy” yang tak pernah terlihat sebelumnya.
“Citra itu berhasil diseimbangkan dengan citra gemoy yang ditempelkan pada beliau saat Pilpres kemarin,” ungkap Pandji.
Pandji menyebut, sebenarnya sisi gemoy Prabowo bukan hal baru. Prabowo dikenal memiliki hobi unik, seperti mencintai kucing, suka bercanda, hingga doyan joget.
“Selama ini Pak Prabowo memang gemoy, cuman nggak kelihatan aja. Mulai dari Pak Prabowo yang suka dengan kucing, suka bercanda, sampai doyan joget, itu memang udah ada,” tambahnya.
Namun, setelah menjabat sebagai Presiden, Pandji menilai karakter tegas dan keras Prabowo justru mulai memudar.
“Ada banyak indikator yang menunjukkan bahwa Pak Prabowo ini tidak segarang yang kita sangka,” kata Pandji.
Ia mengaku bingung mengapa transformasi itu bisa terjadi begitu cepat. Hilangnya sisi tegas Prabowo dinilai berdampak pada sejumlah keputusan yang dianggap mengecewakan rakyat.
“Ada banyak momen dan keputusan yang bikin kita bertanya-tanya, ‘Gimana sih? Kok Pak Prabowo kayak susah banget melakukan yang benar untuk Republik Indonesia,’” kritik Pandji.
Pandji pun menutup pembahasannya dengan nada sarkastik. “Tadinya gue berpikir citra gemoy itu cuma buat kampanye. Ternyata, setelah beliau menjabat, garangnya hilang, kayaknya emang gemoy beneran,” tandasnya.
Pandji berhasil mengangkat sudut pandang unik yang menggelitik, sembari mengajak publik untuk melihat lebih dalam perubahan yang terjadi pada sosok pemimpin bangsa.
Transformasi ini, apakah gemoynya sekadar strategi, atau benar-benar cerminan baru?
Berita Terkait
-
Jauh Panggang dari Api, ICW Kritik Sikap Prabowo: Pengampunan ke Koruptor Makin Perburuk Perlawanan Terhadap Korupsi
-
Wacana Prabowo Maafkan Koruptor Banjir Kritikan: Yang Disidang Saja Ngaku Gak Korupsi
-
Fakta-fakta Presiden Turki Walk Out Saat Pidato Prabowo di KTT D-8: Erdogan Minta Maaf Sebelum Keluar
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah