Suara.com - Ketegangan Amerika Serikat vs Rusia semakin nyata, pasalnya negara Donald Trump itu memberikan sanksi terbaru kepada negara Vladimir Putin itu.
Baru-baru ini Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov juga memberikan ancaman terkait sanksi tersebut yang akan berdampak pada ketidakstabilan global.
Tentunya kata dia stabilitas pasar energi dunia akan terancam jika sanksi itu diterapkan AS kepada Rusia.
Pernyataan itu disampaikan beberapa hari setelah Washington mengumumkan langkah-langkah baru untuk terus mengurangi pendapatan Rusia di tengah perangnya dengan Ukraina.
Sebelumnya, pada Jumat, Departemen Keuangan AS mengatakan pihaknya menjatuhkan sanksi terhadap sektor energi Rusia.
Sanksi tersebut menargetkan raksasa minyak Gazprom Neft dan Surgutneftegaz, serta lebih dari 180 kapal, para pedagang minyak, penyedia layanan, perusahaan asuransi, dan pejabat energi Rusia untuk menghalangi upaya perang Moskow di Ukraina.
Departemen Keuangan AS itu juga membatasi penyediaan layanan AS untuk ekstraksi dan produksi minyak di Rusia.
Peskov mengatakan Moskow akan memantau dengan cermat konsekuensi dari tindakan AS tersebut dan kemudian mengkonfigurasikan pekerjaan perusahaan-perusahaan Rusia untuk meminimalkan akibat dati sanksi tersebut.
Menurut Peskov, rute ekspor energi Rusia tidak dapat "diputus" oleh sanksi tersebut.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,9 Guncang Kyushu Jepang, Kemlu RI Laporkan Tidak Ada Korban WNI
"Jika sesuatu diblokir di satu tempat, opsi alternatif muncul di tempat lain. Oleh karena itu, pencarian akan dilakukan untuk opsi pekerjaan yang akan meminimalkan konsekuensi sanksi," kata Peskov seraya mendefinisikan sanksi tersebut sebagai hal yang "ilegal."
Dalam bagian lain pernyataannya, Peskov menanggapi dampak sanksi terhadap perusahaan energi nuklir milik negara Rusia, Rosatom, dengan mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan melanjutkan kegiatan internasionalnya.
"Jelas bahwa AS akan terus mencoba melemahkan posisi perusahaan kami dengan cara yang tidak kompetitif. Tentu saja, kami berharap kami akan dapat menangkalnya," kata Peskov.
Ia menambahkan bahwa pemerintahan Joe Biden yang tinggal menghitung hari akan melakukan segala cara untuk meninggalkan "warisan terburuk" dalam hal hubungan bilateral dengan Rusia kepada Presiden terpilih Donald Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari, dan pemerintahannya. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?