Suara.com - Setelah lebih dari setahun dilanda konflik mematikan, Gaza kini bersiap memasuki fase baru pasca tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Perjanjian ini diumumkan oleh Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dengan implementasi gencatan senjata yang dijadwalkan dimulai pada Minggu mendatang.
Kesepakatan tersebut mencakup pembebasan 33 sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, termasuk perempuan, anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun. Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan antara 990 hingga 1.650 tahanan Palestina. Setiap satu sandera sipil akan ditukar dengan 30 tahanan Palestina, sementara sandera tentara wanita akan ditukar dengan 50 tahanan.
Gencatan senjata ini akan berlangsung dalam tiga fase selama enam minggu. Fase pertama mencakup penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza tengah dan pemulangan warga Palestina ke Gaza utara. Selain itu, lebih dari 600 truk bantuan kemanusiaan akan diizinkan masuk ke wilayah Gaza setiap hari untuk mendistribusikan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang terdampak.
Menurut laporan, pembahasan fase kedua akan dimulai pada hari ke-16 sejak dimulainya gencatan senjata. Fase ini diharapkan mencakup pembebasan seluruh sandera yang tersisa, penghentian permanen aksi militer, serta penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Gaza. Fase ketiga akan difokuskan pada pemulangan jenazah sandera dan dimulainya rekonstruksi Gaza yang diawasi oleh Mesir, Qatar, dan PBB.
Berita mengenai kesepakatan gencatan senjata ini disambut dengan sukacita oleh warga Palestina di Khan Younis, Gaza selatan. Di sisi lain, warga Israel di Tel Aviv terlihat menyambut dengan hati-hati perkembangan tersebut.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengapresiasi kesepakatan tersebut dan menyebutnya sebagai hasil dari upaya diplomasi intensif yang dilakukan selama berbulan-bulan.
“Ini adalah kabar yang sangat menggembirakan. Akhirnya para sandera dapat berkumpul kembali dengan keluarga mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi menegaskan pentingnya memastikan bantuan kemanusiaan terus mengalir ke Gaza hingga tercapainya perdamaian yang berkelanjutan melalui solusi dua negara. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan kesiapan PBB untuk mendukung implementasi kesepakatan ini dan meningkatkan distribusi bantuan kepada warga Gaza.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi bahwa pemerintah Israel akan melakukan pemungutan suara terkait kesepakatan ini pada Kamis mendatang. Dalam pernyataannya, Presiden Israel Isaac Herzog mendesak pemerintah untuk menyetujui kesepakatan ini, meskipun diakuinya bahwa langkah tersebut akan membawa banyak tantangan.
Baca Juga: UNRWA Tetap Salurkan Bantuan ke Palestina Meski Dilarang Israel
“Ini adalah langkah yang benar. Langkah yang penting. Langkah yang diperlukan,” tegas Herzog.
“Namun, jangan ada ilusi. Kesepakatan ini akan membawa momen-momen yang berat dan menyakitkan. Tantangan besar menanti di depan kita.” lanjutnya.
Di sisi lain, pemimpin Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, menyampaikan bahwa meskipun gencatan senjata telah disepakati, pihaknya tidak akan melupakan maupun memaafkan apa yang dilakukan Israel selama konflik berlangsung.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 warga Israel dan membawa lebih dari 250 orang sebagai sandera, situasi di Gaza semakin memburuk. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, lebih dari 45.000 warga Palestina tewas akibat serangan balasan Israel, dengan lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.
Berita Terkait
-
UNRWA Tetap Salurkan Bantuan ke Palestina Meski Dilarang Israel
-
Kesepakatan Damai Gaza Semakin Dekat, AS Optimis Tuntaskan Pekan Ini
-
Setelah Gencatan Senjata, Akankah Bantuan Benar-benar Sampai ke Warga Gaza? PBB Ungkap Keraguan
-
PBB Siap Kirim Bantuan Besar-besaran ke Gaza, Gencatan Senjata Segera Tercapai?
-
Gencatan Senjata: Tentara Israel Mundur dari Gaza Akhir Pekan Ini?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa