Neni Herlina, salah satu pegawai yang ikut berdemo, mengungkapkan bahwa dirinya dipecat secara verbal pada Jumat, 17 Januari 2024. Pemecatan tersebut terjadi saat Menteri Satryo datang langsung ke ruangannya dan memintanya keluar di hadapan banyak orang.
"Pimpinan tertinggi kami masuk ke ruangan kami dan mengusir saya untuk pindah ke Kemendikdasmen," ungkap Neni.
Menurutnya, pengusiran itu terjadi karena meja dan kursi di ruangan menteri dianggap tidak layak dan belum diganti.
Neni yang sudah bekerja selama 24 tahun sebagai PNS, menyatakan bahwa dirinya hanya bertugas menangani urusan rumah tangga kantor, bukan masalah substantif pendidikan tinggi.
"Semua masalah urusan rumah tangga yang terjadi di lapangan bermuara kepada saya," ujarnya.
Puluhan ASN yang mengenakan kemeja hitam terlihat membawa spanduk besar bertuliskan protes terhadap kebijakan dan sikap Menteri Satryo. Sebelum menyampaikan orasi, mereka terlebih dahulu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Maju Tak Gentar.
Sebuah spanduk besar juga dipasang di depan pagar gedung kementerian bertuliskan, "Pak Presiden, selamatkan kami dari Menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat."
Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno, mengatakan bahwa aksi ini bertujuan agar Presiden Prabowo Subianto mengetahui situasi yang terjadi di Kementerian Dikti Saintek.
Tanggapan Satryo Soemantri Brodjonegoro
Satryo Soemantri Brodjonegoro menanggapi aksi demonstrasi yang dilakukan oleh ratusan aparatur sipil negara (ASN) di kementeriannya. Menurutnya, demo tersebut disebut berkaitan dengan proses mutasi pegawai sebagai bagian dari restrukturisasi organisasi.
"Demo itu terkait mutasi besar-besaran karena kementerian ini dipecah menjadi tiga. Kita perlu banyak orang, dan restrukturisasi ini sesuai amanat presiden agar lebih efisien dengan anggaran pemerintah," ujar Satryo Soemantri Brodjonegoro, dikutip dari Antara.
Menurut Satryo, restrukturisasi kementerian dilakukan karena pecahnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadi tiga entitas baru: Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi; Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen); serta Kementerian Kebudayaan.
"Kami melakukan mutasi dalam skala besar, tetapi ada pihak yang tidak berkenan, sehingga ini memicu demonstrasi," tuturnya.
Berita Terkait
-
Natalius Pigai Bantah Eks Mendikti Sebut Prabowo Alergi Demo: Nggak Usah Percaya
-
Prabowo Dicap Alergi Demo, MenHAM Pigai Tepis Tudingan Eks Mendiktisaintek Satryo: Jangan Percaya!
-
Setelah Satryo, Siapa Nama Menteri yang Layak Di-reshuffle Presiden Prabowo?
-
Rocky Gerung: Reshuffle Kabinet Bukan Sekedar Ganti Menteri, Tapi Revisi Visi Prabowo
-
Satryo Soemantri Brodjonegoro Masuk Trending Topik, Ini Sosok Brian Yuliarto yang Jadi Mendiktisaintek Baru
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
Terkini
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?