Suara.com - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso angkat bicara terkait kasus pemerasan oleh oknum polisi kepada tersangka pelaku pembunuhan yaitu Arif Nugroho dan Bayu Hartoyo.
Pemerasan tersebut diduga dilakukan agar kasus pembunuhan oleh tersangka bisa dihentikan dengan terbitnya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).
Sementara dalam kasus ini, terungkap dua nama oknum perwira menengah Polri yaitu AKBP Bintoro dan AKBP Gogo. Selain dua nama itu, ada beberapa rekannya yang lain. Sugeng mengaku heran sekaligus geram kepada oknum polisi yang selalu terlibat dalam kasus pemerasan.
"Saya sampai gregetan ya, apakah ini DNA daripada oknum polisi penyidik, DNA kan sifat yang melekat, ya memeras itu karena kan berturut-turut," jelas Sugeng yang dilansir Suara.com dalam video di kanal Youtube Abraham Samad SPEAK UP.
Selain kasus pemerasan ini, Sugeng juga menyebut kasus pemerasan oleh oknum polisi kepada Warga Negara (WN) Malaysia di Djakarta Warehouse Project (DWP) serta kasus pemerasan yang baru-baru ini terjadi di Semarang, Jawa tengah.
"Belum lama kasusnya DWP, kasus ini (pemerasan pembunuhan) muncul, eh kejadian lagi di Semarang, ada dua polisi, tingkatnya iptu memeras dua sejoli sedang pacaran, diperas Rp2,5 juta akhirnya dapat Rp 1,5 juta," ungkap Sugeng.
Dari informasi yang diterima, Sugeng mengungkapkan dugaan nominal rupiah yang diterima oleh AKBP Bintoro Cs dalam kasus pemerasan ini.
"Saya dapat informasi, rupanya yang diterima oleh AKBP Bin ini cuman Rp140 juta, dua kali diterima, satu Rp100 (juta), kedua Rp40 juta," ungkapnya.
"Terus informasi AKBP Go diduga Rp550 juta, kemudian ada Rp100 juta lagi, itu AKP Z apa AKP M nih ya," sambungnya.
Baca Juga: Ketua IPW Bongkar Motif Permainan Pengacara di Kasus Dugaan Pemerasan AKBP Bintoro Cs
Terakhir, Sugeng merasa heran dengan nominal tersebut yang dianggap tidak menyentuh angka rupiah dari yang diberikan oleh tersangka.
"Tetapi si pihak tersangka mengeluarkan uang Rp17,1 (miliar), clear itu, setidaknya lebih daripada 5, lebih daripada 14. Jadi kuncinya di mana, yang lain ke mana nih," katanya.
Reporter: Moh Reynaldi Risahondua
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka