Suara.com - Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, bersama empat personel lainnya akan menjalani sidang etik yang digelar Majelis Komisi Kode Etik Polri (KKEP) terkait dugaan pemerasan terhadap anak bos Prodia.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa selain Bintoro, personel lain yang akan disidang adalah mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, serta tiga anggota lainnya berinisial Z, ND, dan M.
“Bid Propam akan melaksanakan sidang kode etik terhadap para terduga pelanggar pada Jumat, 7 Februari 2025,” kata Ade Ary, Selasa (4/2/2025).
Total lima personel Polri akan menjalani sidang etik, dengan empat di antaranya ditempatkan di tempat khusus (Patsus), kecuali M, mantan Kanit Satreskrim Polres Metro Jaksel.
Kasus dugaan pemerasan ini berawal dari penanganan kasus pembunuhan oleh Bayu dan Arif yang dilakukan Bintoro selaku Kasat Reskrim. Kedua tersangka diketahui membunuh korban setelah memaksa mereka mengonsumsi narkoba dan melakukan pemerkosaan.
Peristiwa tersebut teregister dalam laporan polisi LP/B/1181/IV/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel dan LP/B/1179/IV/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel pada April 2024. Namun, muncul dugaan pemerasan yang dilakukan Bintoro karena salah satu tersangka merupakan anak dari bos Prodia.
Indonesia Police Watch (IPW) pertama kali mengungkap dugaan pemerasan ini, menyebutkan bahwa Bintoro menerima uang Rp5 miliar dari pemilik klinik kesehatan Prodia, bukan Rp20 miliar seperti informasi awal yang beredar.
"IPW mendapatkan informasi bahwa uang yang mengalir ke AKBP Bintoro dari korban pemerasan pemilik klinik kesehatan Prodia hanya sebesar Rp5 miliar, bukan Rp20 miliar seperti yang telah dirilis sebelumnya," ujar Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, dalam keterangan tertulis, Senin (27/1/2025).
Baca Juga: Polda Metro Periksa 10 Saksi Kasus Penggelapan Mobil Mewah Milik Tersangka Pembunuhan
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
6 Poin Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Dasco, Salah Satunya 'Era Baru DPR'
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian