Suara.com - Pembicaraan damai antara Rusia dan Amerika Serikat yang bertujuan untuk mengakhiri perang tiga tahun di Ukraina tidak memberikan harapan bagi pasukan garis depan Ukraina. Mereka tidak melihat adanya kemungkinan pertempuran berakhir dengan cepat jika Kyiv tidak diikutsertakan dalam negosiasi.
Seorang prajurit infanteri dengan tanda panggilan "Rugbyist" menegaskan bahwa Ukraina telah menunjukkan perlawanan sengit sejak awal invasi Rusia pada Februari 2022, bahkan sebelum dukungan Barat mengalir masuk. Menurutnya, negaranya mampu bertahan lagi jika diperlukan.
"Mungkin mereka memutuskan sesuatu di sana - tetapi itu pendapat mereka," ujar prajurit berusia 21 tahun yang memiliki tanda panggilan "musim semi" ini di sebuah pangkalan pelatihan di Ukraina tenggara.
"Orang Ukraina tidak akan percaya semua itu," katanya lagi.
Dorongan mantan Presiden AS Donald Trump untuk mencapai perdamaian cepat dengan Rusia tanpa melibatkan Ukraina semakin menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga dan sekutu Kyiv. Namun, pasukan garis depan tetap bertekad untuk melanjutkan perjuangan mereka, mengingat pengorbanan besar yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dengan tegas menolak segala kesepakatan yang dibuat tanpa melibatkan negaranya. Ia juga menekankan pentingnya jaminan keamanan dari mitra internasional sebelum menyetujui penyelesaian apa pun.
Di sisi lain, utusan Trump, Keith Kellogg, mengungkapkan bahwa ia telah melakukan pembicaraan yang luas dan positif dengan Zelenskyy dalam kunjungannya ke Kyiv, meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Sementara itu, Kremlin memberi isyarat kemungkinan pertemuan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, meskipun detailnya masih dalam tahap pembahasan.
Di medan perang, pasukan Ukraina menghadapi tantangan berat dalam mempertahankan posisi mereka di garis depan timur yang luas, terutama di sekitar pusat logistik Pokrovsk. Kota yang menjadi titik strategis ini terus menghadapi tekanan dari serangan Rusia.
Di tengah ketidakpastian perundingan damai, pasukan Ukraina tetap bersiap untuk bertempur hingga akhir. "Ada banyak patriot di antara kita - kita adalah keturunan bangsa Cossack," ujar seorang prajurit dengan tanda panggilan "Alladin" yang bertugas melatih pasukan.
Baca Juga: Rusia Klaim Kuasai Dua Desa di Ukraina Timur
"Kita akan berjuang sampai akhir," katanya.
Berita Terkait
-
Rusia Klaim Kuasai Dua Desa di Ukraina Timur
-
Donald Trump Klaim BRICS Telah Berantakan Setelah Ancaman Tarif Dagang AS
-
Zelensky Semprot Trump: Anda Terjebak Disinformasi Rusia!
-
Macron ke Trump: Jangan Lemah Terhadap Putin!
-
Wapres AS: Ukraina Mustahil Menang Lawan Rusia, Perang Takkan Terjadi di Era Trump
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum