Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Kamis (22/2) mengklaim bahwa kelompok negara-negara BRICS telah berantakan setelah ia mengancam mereka dengan tarif 100 persen jika mencoba mencari alternatif pengganti dolar AS.
"Negara-negara BRICS berusaha menghancurkan dolar kita. Mereka ingin menciptakan mata uang baru. Jadi ketika saya menjabat, hal pertama yang saya katakan adalah bahwa setiap negara BRICS yang bahkan menyebutkan kehancuran dolar akan dikenakan tarif 150 persen, dan kami tidak menginginkan barang-barang mereka. Akhirnya, negara-negara BRICS langsung bubar," ujar Trump.
Trump menyebut hal ini sebagai perubahan luar biasa.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi pada mereka. Kami belum mendengar kabar dari negara-negara BRICS akhir-akhir ini," tambahnya.
BRICS, yang dibentuk pada 2009, merupakan organisasi antar-pemerintah yang kini beranggotakan 10 negara: Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Indonesia, Iran, dan Uni Emirat Arab. Ini merupakan satu-satunya kelompok internasional besar yang tidak melibatkan Amerika Serikat.
Selama bertahun-tahun, negara-negara BRICS telah mencoba mencari alternatif dolar AS atau menciptakan mata uang mereka sendiri guna mengurangi ketergantungan pada mata uang Amerika tersebut.
Bahkan sebelum Trump kembali menjabat sebagai Presiden, ia telah mengancam akan mengenakan tarif terhadap negara-negara BRICS jika mereka mencoba memperkenalkan mata uang alternatif pengganti dolar AS. Pekan lalu, Trump kembali mengancam dengan tarif 100 persen terhadap negara-negara BRICS dan menuding bahwa blok tersebut dibentuk untuk "tujuan yang buruk".
"BRICS dibentuk untuk tujuan yang buruk dan sebagian besar negara di dalamnya tidak menginginkannya. Mereka bahkan tidak ingin membicarakannya sekarang. Mereka takut membahasnya karena saya sudah mengatakan jika mereka bermain-main dengan dolar, mereka akan dikenai tarif 100 persen," kata Trump.
Lebih lanjut, Trump mengklaim bahwa BRICS kini telah mati. Pernyataan ini mengundang berbagai reaksi dari para analis ekonomi dan politik internasional yang mempertanyakan dampak nyata dari ancaman tarif tersebut terhadap keberlangsungan organisasi BRICS.
Baca Juga: Fakta atau Hoaks? Bongkar Klaim Trump Soal Kondom $100 Juta untuk Hamas
Berita Terkait
-
Fakta atau Hoaks? Bongkar Klaim Trump Soal Kondom $100 Juta untuk Hamas
-
Zelensky Semprot Trump: Anda Terjebak Disinformasi Rusia!
-
Macron ke Trump: Jangan Lemah Terhadap Putin!
-
Pemimpin Arab Kumpul di Saudi Bahas Nasib Gaza, Tolak Rencana Trump
-
Wapres AS: Ukraina Mustahil Menang Lawan Rusia, Perang Takkan Terjadi di Era Trump
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?