Suara.com - Dalam lima tahun ke depan cara membedakan manusia dengan kecerdasan buatan (AI) akan menjadi tantangan yang semakin besar. Oleh karena itu, diperlukan teknologi yang mampu memastikan identitas manusia di dunia digital maupun fisik.
General Manager Indonesia Tools for Humanity (TFH), Wafa Taftazani, menyampaikan perkembangan dan tantangan AI di Indonesia, terutama dalam membedakan manusia dengan AI dalam platform digital.
“Kami adalah perusahaan teknologi berbasiskan kecerdasan buatan. Yang kami kembangkan adalah teknologi untuk membedakan antara manusia dengan AI atau bot. Dalam waktu 3 sampai 5 tahun mendatang, akan semakin challenging untuk membedakan mana yang manusia dan mana yang bukan,” ujar Wafa di kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsan (PKB), Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2025).
Wafa menjelaskan bahwa salah satu contoh konkret dari tantangan ini adalah penggunaan bot di media sosial. Saat ini, cukup sulit mengenali akun-akun bot, dan di masa depan masalah ini diperkirakan akan semakin kompleks.
“Kalau misalnya login ke platform media sosial, sudah mulai makin sulit membedakan mana yang orang beneran dan mana yang bot. Lima tahun ke depan, itu akan semakin sulit lagi,” tambahnya.
Meski begitu, Wafa menegaskan bahwa AI bukanlah ancaman yang harus ditekan atau dibatasi.
Sebaliknya, ia menilai bahwa AI harus diberikan kebebasan untuk berkontribusi pada perekonomian nasional, dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang human-centric.
“AI itu harus diberikan kebebasan sebesar-besarnya untuk bisa berkontribusi pada perekonomian nasional. Kalau mengikuti prinsip-prinsip dan etika-etika tertentu, manusia harus diprioritaskan,” ujarnya.
Konsep memprioritaskan manusia dalam era AI ini masih menjadi perdebatan. Wafa menyebut bahwa ada kemungkinan munculnya insentif khusus bagi pekerjaan manusia, atau bahkan adanya layanan dan tempat eksklusif yang hanya diperuntukkan bagi manusia.
Baca Juga: AI Makin Canggih, KORIKA Ingatkan Pentingnya Regulasi yang Jelas
Namun, menurutnya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan teknologi yang mampu membedakan manusia dari AI atau bot.
“Mungkin nanti ada tempat-tempat khusus manusia, atau mungkin ada produk-produk layanan-layanan khusus manusia. Tapi bagaimana kita bisa memberikan itu kalau kita tidak tahu cara membedakan mana yang manusia dan mana yang bukan? Apalagi kedepannya semakin susah,” katanya.
Sebagai bentuk kontribusi terhadap tantangan ini, Tools for Humanity saat ini tengah mengembangkan proyek yang berfokus pada identifikasi manusia dalam dunia digital maupun fisik.
“Tujuannya bukan untuk menekan atau anti-AI, tapi untuk kita bisa memprioritaskan manusia,” tutupnya.
Reporter: Kayla Nathaniel Bilbina
Tag
Berita Terkait
-
AI Makin Canggih, KORIKA Ingatkan Pentingnya Regulasi yang Jelas
-
PKB: AI Bukan Ancaman, Tapi Kunci Ekonomi Inklusif Indonesia
-
Pedagang Nakal di Pasar Kebayoran Lama Tertangkap, Waspada Ayam Gelonggongan di Jakarta Jelang Puasa
-
Ratusan Orang Melapor ke Posko Pengaduan Pertamax, LBH Jakarta Bakal Koordinasi dengan Kejagung?
-
Ade Sugianto Didiskualifikasi MK, PKB Gercep Cari Calon Pengganti di Pilkada Tasikmalaya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka