Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan di Indonesia.
Anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Lukmanul Hakim, menyatakan bahwa AI telah menjadi fondasi utama dalam revolusi industri 4.0 dan akan semakin berperan dalam membentuk masa depan ekonomi global.
"Kita tahu bahwa hari-hari ini AI merupakan sebuah teknologi yang sangat penting, dan tentunya ini menjadi fokus bagi kita semua untuk kedepan menjadi bagian strategis dari pembangunan nasional kita," ujarnya di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2025).
Indonesia telah menginisiasi Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (STRANAS KA) sebagai kerangka kebijakan untuk pemanfaatan AI dalam mendukung transformasi digital dan pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan.
Namun, seiring dengan potensinya yang besar, AI juga menimbulkan tantangan serius, seperti ketimpangan akses terhadap teknologi dan infrastruktur AI, otomatisasi yang mengancam tenaga kerja tradisional, serta kurangnya kesiapan regulasi etika, akuntabilitas, dan transparansi dalam sistem AI.
PKB memandang AI bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
"AI harus menjadi alat untuk kemajuan manusia, bukan sekadar teknologi yang menggantikan peran manusia," katanya.
Dalam upaya optimalisasi manufaktur dan rantai pasok melalui AI, penerapan AI dalam sektor manufaktur dapat meningkatkan efisiensi produksi hingga 25% dan mengurangi limbah bahan baku sebesar 15%.
Selain itu, nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar AS pada tahun 2025, dengan e-commerce sebagai salah satu pendorong utama.
Baca Juga: Ade Sugianto Didiskualifikasi MK, PKB Gercep Cari Calon Pengganti di Pilkada Tasikmalaya
PKB mendorong penguatan ekosistem AI untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui konsep AI as a Service (AIaaS), guna meningkatkan daya saing dan penetrasi pasar.
Lukmanul juga menekankan pentingnya kolaborasi antara AI dan manusia dalam pengambilan keputusan strategis.
"AI memiliki kemampuan untuk membaca dan menganalisis data, tetapi pada saat keputusan diambil, itu harus manusia sendiri yang mengambil keputusan," jelasnya.
Selain itu, PKB mendorong program reskilling dan upskilling tenaga kerja industri berbasis AI untuk memastikan pekerja dapat beradaptasi dengan teknologi baru.
Dengan pendekatan ini, PKB berharap pemanfaatan AI dapat menjadi katalisator bagi pembangunan ekonomi nasional yang berkeadilan dan inklusif, serta memastikan bahwa transformasi digital membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. (Kayla Nathaniel Bilbina)
Berita Terkait
-
Ade Sugianto Didiskualifikasi MK, PKB Gercep Cari Calon Pengganti di Pilkada Tasikmalaya
-
Melalui Indibiz, Telkom Hadirkan Inovasi AI untuk Bantu Transformasi Digital SME
-
Anies Hadiri Pengukuhan Gerakan Rakyat, Jazuli PKB: Mudah-mudahan Lancar Gerakannya
-
Pemerintah Minta Guru Lebih Peka Dalam Awasi Murid yang Kerjakan Tugas Pakai AI
-
BigBox AI dari Telkom Dorong Efisiensi dan Efektivitas Operasional Bisnis
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?