Suara.com - Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi menggagas Partai Super Terbuka atau Tbk. Partai tersebut nantinya memiliki anggota yang terbuka hingga pemilihan ketua umumnya juga terbuka.
Menanggapi hal itu, Analis Politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Kristian Widya Wicaksono, menilai secara ide hal tersebut memang bagus. Namun ia melempar pertanyaan kritis terkait peran alat perekat partai tersebut.
"Secara ide bagus tentunya. Partai terbuka seperti ini akan lebih demokratis dan tidak didominasi oleh elit tertentu. Namun, dalam praktiknya, sebuah organisasi politik seperti parpol membutuhkan alat perekat. Pertanyaan kritisnya adalah apa yang kemudian berperan sebagai alat perekat dalam gagasan parpol menurut Jokowi?," kata Kristian kepada Suara.com, Kamis (6/3/2025).
Menurutnya, apakah alat perekatnya tokoh, ideologi partai atau faktor lainnya. Sebab, dari gagasan Jokowi tersebut belum terlihat apa yang menjadi alat perekat partainya.
"Alat perekat dari segi ketokohan saja bisa bermacam-macam variasinya, misalnya karena popularitas tokoh yang menjadi perekat atau bisa jadi karena sokongan keuangan yang besar dari tokoh parpol tersebut," katanya.
Lebih lanjut, Kristian mengatakan kalau menginginkan parpol yang ideal maka parpol tersebut harus merupakan partai kader yang loyalitasnya merekat pada ideologi partai.
"Sehingga ketokohan dalam partai hanya menjadi faktor pendulang suara saja, bukan menjadi faktor penentu. Model partai kader inilah yang akan memecah konsentrasi elitisme pada lingkaran ketokohan tertentu yang kemudian menjadikan partai tsb menjadi partai terbuka berbasis ideologi yang berbeda dan kompetitif," pungkasnya.
Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bakal menerapkan atau mengubah menjadi PSI Perorangan.
Dengan menambah kata perorangan, maka PSI menjadi partai yang terbuka tidak dimiliki segelintir orang atau keluarga.
Baca Juga: Ramadan Hemat! Beli Paket Data XL di BRImo Dapat Bonus Pulsa
Banyak yang menganggap rencana itu mengikuti konsep yang disampaikan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tentang partai perorangan.
Jokowi pun mengomentari perubahan PSI menjadi PSI Perorangan. Jokowi mengatakan memang ada ide gagasan untuk membuat partai super Tbk
"Jadi itu memang ada ide gagasan untuk membuat partai super Tbk. Yang saya sampaikan juga kepada relawan-relawan, tanggapannya seperti apa terhadap gagasan ini," kata Jokowi saat ditemui dikediaman pribadinya, Rabu (5/3/2025) sore.
Jokowi mengatakan konsep tersebut ternyata sudah diambil dan diakomodir oleh PSI. Namun konsepnya hampir mirip dengan ide dan gagasannya hanya ada modifikasi.
"Ternyata tahu-tahu sudah diakomodir PSI. Kurang lebih menurut saya konsepnya hampir-hampir mirip tetapi dimodifikasi sedikit oleh PSI," jelas dia.
Dia menambahkan, konsep seperti itu merupakan partai yang terbuka, yang super terbuka. Dalam pemilihan ketua umumnya pun dilakukan secara terbuka.
Berita Terkait
-
Ada Warga Eks Kampung Bayam Protes Setelah Kunci KSB Diserahkan, Pramono: Dulu Mereka Tak Mau Ketemu Saya
-
Deretan Orang yang Berhasil Penjarakan Nikita Mirzani, Ada Cucu Tangan Kanan Presiden Soeharto
-
Umrah di Bulan Ramadan seperti Keluarga Iis Dahlia, Ini Keutamaannya!
-
Nikita Mirzani Ditahan, Dokter Oky Pratama Diduga Kebingungan Cari Bekingan: Gak Bisa Tidur Nyenyak
-
Profil Noah Leo Duvert, Kiper Muda Bali United yang Dipanggil Nova Arianto ke Timnas Indonesia U-17
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra