Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih dalam keterangannya di Yogyakarta, mengatakan bahwa adanya penambahan 11 KA tambahan pada masa Angkutan Lebaran menyebabkan jalur kereta lebih padat dari biasanya.
"Dilihat dari angka mungkin ini kecil, namun kita tentunya tidak ingin 1 kali pun terjadi temperan. Oleh karenanya mari kita semua meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan masing-masing," ujar Feni, Rabu 19 Maret 2025.
Selain melarang aktivitas di jalur KA, KAI Daop 6 Yogyakarta juga mengingatkan masyarakat yang melintas di perlintasan sebidang untuk meningkatkan kewaspadaan.
Menurut dia, para pengendara kendaraan bermotor diminta untuk berhenti sejenak, menengok ke kiri dan kanan sebelum melewati perlintasan demi menghindari kecelakaan.
Feni menyebutkan bahwa sepanjang tahun ini telah terjadi sembilan kali temperan atau kecelakaan yang melibatkan KA dengan kendaraan, orang, maupun hewan sehingga diharapkan tidak ada lagi kasus serupa di kemudian hari.
"Dilihat dari angka mungkin ini kecil, namun kita tentunya tidak ingin sekali pun terjadi temperan. Oleh karenanya mari kita semua meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan masing-masing," kata dia.
Sebagai upaya meningkatkan keselamatan, KAI Daop 6 Yogyakarta juga terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian, dan Dinas Perhubungan.
Serta pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama periode Angkutan Lebaran ini.
"Mari bersama-sama kita patuhi aturan keselamatan demi kelancaran perjalanan kereta api selama musim Lebaran ini," ujar dia.
Baca Juga: Siap Mudik 2025? Ini Dia Daftar Harga Tiket Bus Agramas dan Jadwal Keberangkatan
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres