Suara.com - Kebakaran hutan di Korea Selatan menghancurkan wilayah Uiseong di bagian selatan negara itu hingga menewaskan 19 orang, termasuk di antaranya 4 orang petugas pemadam kebakaran.
Kebakaran hutan yang terjadi sejak Jumat (21/03/2025) ini membuat 27.000 orang terpaksa mengungsi.
Kebakaran juga menghancurkan lebih dari 200 bangunan, termasuk kuil Buddha berusia 1.300 tahun, Gounsa.
Gounsa, merupakan kuil yang dibangun pada abad ke-7, sementara beberapa harta karun kuil, termasuk patung Buddha dari batu, telah dievakuasi sebelum api mencapai bangunan kayu.
Menurut laporan dari tim pusat pengendalian bencana Korea Selatan, kebakaran hutan itu telah membumihanguskan 43.330 hektar di wilayah terseut.
Kebakaran hutan ini dilaporkan pemerintah menjadi kebakaran paling parah yang pernah dialami oleh Korea Selatan.
"Kerusakan terus membesar. Ada kekhawatiran bahwa kita akan mengalami kerusakan akibat kebakaran hutan yang belum pernah kita alami sebelumnya, jadi kita harus memusatkan semua kemampuan kita untuk memadamkan kebakaran hutan pada sisa minggu ini," kata Han Duck-soo, Perdana Menteri Korea Selatan, dikutip dari NPR, Rabu (26/03/2025).
Han mengatakan, para pemadam kebakaran, tentara, hingga tim gabungan lainnya berusaha untuk memadamkan api hutan sejak Rabu malam karena angin kencang melanda daerah tersebut.
Total petugas yang dikerahkan sekitar 4.650 orang yang bekerja untuk memadamkan api menggunakan 130 helikopter.
Baca Juga: Korea Utara Kecam Latihan Militer Gabungan Korea Selatan-AS, Sebut Sebagai Tindakan Provokatif
Menurut laporan cuaca setempat, hujan ringan dengan curah setinggi 5-10 milimeter diperkirakan akan turun pada hari Kamis esok hari.
Para pengamat mengatakan, kebakaran hutan yang sedang berlangsung ini merupakan yang terbesar ketiga di Korea Selatan dari segi lahan yang terbakar.
Pejabat di beberapa kota setempat pun telah memerintahkan penduduk untuk mengungsi pada hari Selasa saat petugas pemadam kebakaran berjuang untuk menahan beberapa kobaran api yang dipicu oleh angin.
Kebakaran terbesar terjadi di Andong, daerah tetangga Uiseong dan Sancheong, serta kota Ulsan, menurut Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan.
Sebelumnya pada hari Selasa, pejabat mengatakan petugas pemadam kebakaran telah memadamkan sebagian besar api dari kebakaran hutan terbesar di wilayah tersebut, tetapi angin dan kondisi kering memungkinkan kobaran api menyebar lagi.
Namun, upaya untuk memadamkan api sebagian dihentikan pada Rabu malam kemarin karena angin semakin kencang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik