Suara.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) perpanjang nota kesepahaman dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) tentang optimalisasi peran perguruan tinggi terkait isu PPPA.
Menteri PPPA, Arifah Fauzi menyebutkan bahwa salah satu hal yang dapat menjadi kolaborasi dalam implementasi peran itu dengan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) tematik sebagai upaya intervensi penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Kami butuh bekerja sama dengan berbagai pihak karena tangan kami tidak terlalu kuat untuk bisa merangkul anak-anak Indonesia, tangan kami tidak terlalu panjang untuk bisa memeluk perempuan-perempuan Indonesia. Kami yakin persoalan apapun bisa kita selesaikan bersama-sama,” kata Arifah dalam keterangannya, Minggu (20/4/2025).
UGM dinilai telah memiliki sistem penindakan pelecehan seksual yang optimal. Hal itu terlihat dari cara kampus tersebut lakukan tindakan cepat menangani kasus dugaan pelecehan seksual oleh guru beaar farmasi kepada sejumlah mahasiswi. Serta adanya Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UGM yang mendampingi para korban dan upaya penyelidikan terhadap saksi-saksi dan terlapor.
Menyikapi masih maraknya kasus pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak, Arifah mengajak para pengajar, mahasiswa, civitas kampus, serta masyarakat untuk berani melapor apabila mengalami atau menyaksikan tindak kekerasan, termasuk kekerasan seksual. Pelaporan juga dapat dilakukan melalui layanan hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129.
“Bila melihat, mendengar, atau mengalami kekerasan, jangan ragu untuk melapor ke SAPA 129 dengan menghubungi via telepon di nomor 129 atau WhatsApp di nomor 0811-129-129,” imbau Arifah.
Sementara itu, Rektor UGM Ova Emilia menyampaikan kalau kampusnya berupaya menciptakan lingkungan pendidikan yang nyaman dan aman dari kekerasan seksual.
“Perguruan tinggi atau institusi pendidikan merupakan tempat kedua paling prevalen terjadinya kekerasan, oleh karena itu, menciptakan ekosistem yang kondusif menjadi satu hal yang penting," katanya.
Senada dengan Arifah, Ova juga mengingatkan kepada setiap warga di UGM untuk berani lapor apabila mengalami atau melihat adanya tindak kekerasan.
Baca Juga: Profesor LIPI: Uji Keaslian Ijazah Jokowi Harus Didorong ke Pengadilan, Bukan Kekeluargaan
Pegawai Kampus Cabuli Mahasiswi KNN hingga Hamil
Diketahui, maraknya aksi pelecehan seksual di lingkungan kampus kembali disorot publik. Setelah aksi cabul mantan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Edy Meiyanto alias EM, aksi kekerasan seksual juga turut dialami mahasiswi di NTB. Pelaku terkait aksi pencabulan itu tak lain adalah pegawai Universitas Mataram (Unram) berinisial S.
Dalam kasus ini, S mencabuli mahasiswi saat kegiatan kuliah kerja nyata (KKN). Buntut dari aksi pencabulan itu, korban kini sedang mengandung anak.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan S sebagai tersangka. Terungkapnya aksi pelaku yang mencabuli korbannya hingga hamil, S diketahui merupakan pegawai Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unram.
Polisi pun telah memanggil S sebagai tersangka. Perihal pemeriksaan itu diungkapan oleh Kepala Subdirektorat Bidang Renakta Reskrimum Polda NTB AKBP Ni Made Pujawati di Mataram, Jumat 18 April 2025.
"Yang bersangkutan kami panggil pekan depan untuk diperiksa sebagai tersangka," bebernya sebagaimana dikutip dari Antara.
Berita Terkait
-
Profesor LIPI: Uji Keaslian Ijazah Jokowi Harus Didorong ke Pengadilan, Bukan Kekeluargaan
-
Tanggapi Desakan Jenderal Fachrul Razi dkk Copot Wapres, PSI Bela Gibran: Ini Mandat Rakyat!
-
Marak Dokter Cabuli Pasien Terbaru di RS Malang, Wamenkes Ogah Ampuni Pelaku: Cederai Sumpah Dokter!
-
Digeruduk Dokter Tifa dkk, UGM Akui soal Ijazah Jokowi: Kami Siap jadi Saksi di Pengadilan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?