Siddhartha berguru pada berbagai guru spiritual dan berlatih dengan berbagai metode, mulai dari meditasi hingga melakukan puasa ekstrem.
Ia bahkan berlatih hidup sengsara, menahan rasa lapar dan haus, dengan harapan bisa mencapai pencerahan. Namun, setelah enam tahun, ia menyadari bahwa ekstremisme dalam bentuk penyiksaan diri bukanlah jalan untuk mencapai pencerahan sejati.
Suatu malam, Siddhartha memutuskan untuk bermeditasi dengan tekad untuk tidak bangun hingga ia menemukan jawaban yang ia cari.
Ia duduk di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India, dan bertekad untuk menemukan jalan keluar dari penderitaan. Dalam meditasi mendalamnya, ia dihadapkan pada cobaan besar berupa ancaman dari Mara, iblis jahat yang mencoba menggagalkan pencapaiannya.
Namun, Siddhartha berhasil mengalahkan Mara dan mencapai pencerahan sempurna. Pada saat itulah ia menjadi Buddha, "yang terbangun" atau "yang tercerahkan".
Pencerahan ini memberinya pemahaman mendalam tentang sebab akibat penderitaan dan cara mengakhirinya, yang akhirnya menjadi inti ajaran Buddha.
Menyebarkan Ajaran Buddha
Usai meraih pencerahan, Siddhartha memutuskan untuk membagikan ilmu yang ia temukan kepada orang lain.
Khotbah pertama yang disampaikannya dilakukan di Taman Rusa, Isipatan, Sarnath, kepada lima orang pertapa yang sebelumnya merupakan teman-temannya dalam pencarian spiritual.
Dalam khotbah tersebut, Siddhartha mengajarkan Empat Kebenaran Mulia, yang menjelaskan asal usul penderitaan dan jalan keluar untuk mengatasinya.
Baca Juga: 50 Gambar Poster Hari Raya Waisak 2025, Desain Keren Cocok Dibagikan ke Medsos
Ajaran tersebut dikenal sebagai Jalan Tengah, yang terdiri dari Delapan Ruas Jalan Kemuliaan, yang mengarah pada pencerahan dan pembebasan dari penderitaan.
Selama 45 tahun, Siddhartha menyebarkan ajaran ini kepada umat manusia, mengajak mereka untuk mengakhiri penderitaan melalui pemahaman yang benar, pengendalian diri, dan kebijaksanaan.
Wafatnya Siddhartha Gautama
Pada usia 80 tahun, setelah lebih dari empat dekade menyebarkan ajaran dan memberikan bimbingan kepada umatnya, Siddhartha menghadap Maha Parinirvana, yakni meninggalkan tubuh fisiknya.
Sebelum wafat, ia berpesan kepada murid-muridnya untuk tidak sekadar mengikuti ajaran secara buta, tetapi untuk menjadi "terang" bagi diri mereka sendiri.
Wafatnya Sang Buddha menandai berakhirnya perjalanan hidupnya di dunia, namun ajaran-ajaran beliau terus hidup dan menginspirasi umat di seluruh dunia.
Sang Buddha meninggal dengan posisi tidur miring ke kanan, telapak tangan kanan menopang kepala, yang kemudian menjadi inspirasi bagi pembuatan patung Buddha Tidur yang terkenal di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Berita Terkait
-
50 Gambar Poster Hari Raya Waisak 2025, Desain Keren Cocok Dibagikan ke Medsos
-
InJourney Siap Sambut Puluhan Ribu Umat Buddha Rayakan Waisak di Candi Borobudur
-
Libur Nasional Waisak 2025, Apakah Ada Long Weekend Lagi?
-
Imlek di Tanah Syariat: Toleransi Bersemi di Banda Aceh
-
Situs Kelahiran Buddha di Nepal Terancam Punah: Mengapa Ini Terjadi?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana