Suara.com - Pernikahan bagi seorang pria bisa memiliki makna dan dampak yang sangat personal, tergantung pada nilai, budaya, tujuan hidup, dan pengalaman pribadinya.
Pernikahan sering dilihat sebagai ikatan dengan pasangan yang menjadi teman hidup, memberikan dukungan emosional, dan berbagi suka duka.
Bagi banyak pria ini adalah kesempatan untuk membangun hubungan yang mendalam dan stabil.
Bagi pria, pernikahan bisa berarti mengambil peran sebagai kepala keluarga, penyedia, atau pelindung, tergantung pada budaya atau nilai yang dianut.
Ini sering diiringi dengan ekspektasi untuk memberikan stabilitas finansial dan emosional.
Lebih lanjut bagi sebagian pria, pernikahan merupakan langkah menuju membentuk keluarga, memiliki anak, dan meneruskan nilai atau warisan keluarga.
Menikah sering dianggap sebagai tanda kedewasaan.
Di mana seorang pria berkomitmen untuk setia, bertanggung jawab, dan mengutamakan kebutuhan pasangan serta keluarga di atas keinginan pribadi.
Pernikahan juga bisa mengubah prioritas dan kebebasan seorang pria. Beberapa melihatnya sebagai pengorbanan (misalnya, mengurangi waktu untuk hobi atau kebebasan lajang).
Sementara yang lain melihatnya adalah sebagai pengayaan hidup melalui kebersamaan.
Pernikahan mengharuskan pria untuk belajar kompromi, komunikasi, dan mengelola konflik.
Hal ini bisa menjadi sarana untuk pertumbuhan pribadi, meski juga menantang.
Dalam beberapa budaya atau agama, pernikahan adalah kewajiban moral atau spiritual, seperti menyempurnakan separuh agama (dalam Islam) atau memenuhi tradisi keluarga.
Bagi sebagian pria, pernikahan dapat memberikan rasa aman secara emosional dan sosial, serta struktur hidup yang lebih terorganisir. Namun, pandangan ini tidak universal.
Beberapa pria mungkin melihat pernikahan sebagai beban atau formalitas, terutama jika mereka menghargai kebebasan individu atau memiliki pengalaman negatif terkait hubungan.
Berita Terkait
-
Kini Digugat Cerai Meiza Aulia, Kenapa Pernikahan Eza Gionino Tidak Direstui sang Ibu?
-
Bertemu Istri, Eza Gionino Nangis Usai Sidang Mediasi Cerai
-
Sebulan Lebih Tak Bertemu Anak, Eza Gionino Berdoa di Pengadilan
-
Sidang Perdana Perceraian Digelar Hari Ini, Eza Gionino Masih Berharap Rujuk
-
Jadi Wartawan Dadakan, Rizky Billar Todong Harris Vriza dan Haviza Devi Soal Momongan
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?