Suara.com - Suasana khidmat perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar), diwarnai duka mendalam. Seorang warga bernama Jafar, 80 tahun, meninggal dunia usai ditendang oleh sapi kurban yang hendak disembelih pada Sabtu (7/6/2025), sekitar pukul 10.00 WIB. Peristiwa tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan ekstra dalam setiap prosesi penyembelihan hewan kurban.
Kejadian nahas ini dibenarkan oleh Wali Nagari Barulak, Tanah Datar, Azizman, ketika dihubungi dari Padang pada Sabtu (7/6/2025).
"Memang benar, korban adalah salah seorang pekerja kurban yang kena tendang oleh sapi lalu meninggal dunia," kata Azizman, dikutip via Antara.
Ia menyampaikan turut berduka cita atas peristiwa yang menimpa warganya, Jafar Dt Pado Nan Kuniang. Tragedi ini menyisakan kesedihan yang mendalam bagi keluarga korban dan seluruh masyarakat Nagari Barulak.
Kronologi Kejadian di Mushalla Firdaus
Peristiwa tragis tersebut terjadi di Mushalla Firdaus, Jorong Dalam Nagari, Barulak, Kecamatan Tanjung Baru. Pada hari itu, Mushalla Firdaus dijadwalkan menyembelih dua ekor sapi kurban.
Jafar, yang sehari-hari dikenal sebagai petani dan merupakan warga Dalam Nagari, Barulak, adalah salah satu pekerja yang secara sukarela membantu dalam proses penyembelihan hewan kurban tersebut. Dedikasi dan semangat gotong royong warga dalam menjalankan ibadah kurban memang selalu terlihat di setiap perayaan Idul Adha.
Menurut penuturan Azizman, saat kejadian, salah satu sapi kurban telah berhasil direbahkan dan siap untuk disembelih. Namun, di tengah proses tersebut, sapi tersebut mendadak melawan dan meronta dengan sangat kuat. Kekuatan rontaan sapi yang tak terduga itu mengakibatkan tali pengikat pada bagian kaki sapi terlepas.
Dalam situasi yang penuh ketegangan tersebut, kaki sapi yang sedang meronta-ronta itu secara tak sengaja mengenai tubuh Jafar, yang pada saat itu berada di dekat hewan kurban untuk membantu proses.
Baca Juga: Atta Halilintar Pilih Kurban Belasan Sapi di Pelosok NTT, Alasannya Tuai Pujian
Pukulan dari tendangan sapi itu ternyata sangat fatal. "Korban tidak sadarkan diri setelah kena tendang, ia sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak dapat terselamatkan," jelas Azizman. Jafar mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan kerabat.
Kepergian Jafar ini menjadi pengingat pahit tentang risiko yang mungkin terjadi dalam prosesi kurban, yang seringkali melibatkan hewan besar dengan kekuatan tak terduga. Meskipun proses penyembelihan hewan kurban adalah bagian dari ibadah yang mulia dan penuh makna pengorbanan serta berbagi, keselamatan pekerja dan semua yang terlibat harus menjadi prioritas utama. Kejadian ini menekankan pentingnya persiapan yang matang, penggunaan peralatan yang memadai, serta keahlian tenaga penyembelih yang profesional.
Wali Nagari Azizman menerangkan bahwa usai kejadian tragis yang dialami oleh korban Jafar, proses penyembelihan hewan kurban di Mushalla Firdaus tetap dilanjutkan. Keputusan ini kemungkinan diambil untuk tetap menjalankan amanah ibadah kurban bagi para shohibul qurban (pekurban) dan memastikan daging kurban dapat didistribusikan kepada yang berhak. Namun, dapat dipastikan bahwa kelanjutan prosesi tersebut diselimuti oleh suasana duka dan kehati-hatian yang lebih besar.
Tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh panitia kurban dan masyarakat di berbagai daerah. Penting untuk memastikan bahwa setiap orang yang terlibat dalam proses penyembelihan, mulai dari perebahan, pengikatan, hingga penyembelihan itu sendiri, memiliki keterampilan yang memadai dan selalu mengutamakan prosedur keselamatan. Penggunaan tali yang kuat, teknik pengikatan yang benar, serta penempatan posisi pekerja yang aman menjadi faktor krusial untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Berita Terkait
-
Menteri Haji Arab Saudi Ungkap Alasan Haji Furoda Ditiadakan
-
Dermawan Banget! Gilang dan Shandy Purnamasari Kurban 28 Sapi, 18 Diakadkan Buat Karyawan
-
Tanggal 9 Juni Masih Libur Masih Libur Idul Adha, Apakah Memotong Cuti Tahunan?
-
Cara Menyimpan Daging Kurban Tanpa Kulkas, Awet dan Tidak Bau
-
Makan Daging Kurban Memang Nikmat, Tapi Waspadai 10 Ciri-ciri Kolesterol Naik Ini
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami