Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) wajib lolos ke parlemen pada Pemilu 2029 bila ingin memiliki bargaining power atau posisi tawar dalam peta politik di Indonesia.
Analis Politik dari Universitas Andalas (Unand) Asrinaldi mengatakan hal tersebut dengan melihat posisi tawar parpol dalam sistem politik Indonesia saat ini.
Menurutnya hal tersebut akan terjadi bila nanti Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi menjadi ketua umum partai berlambang mawar.
"Di PSI sendiri bisa jadi itu sebagai kekuatan untuk tawar menawar. Cuma persoalannya adalah kalau PSI di 2029 tidak memenangkan kursi di parlemen itu sulit juga bagi PSI untuk tawar menawar gitu," kata Asrinaldi kepada Suara.com, Kamis 12 Juni 2026.
Ia mengatakan, meski nanti di Pemilu 2029 sudah tak ada ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold, nantinya perolehan kursi partai di parlemen sangat menentukan.
"Tetap saja kursi partai itu sangat menentukan untuk membangun koalisi, untuk membangun kerjasama dengan pemerintah dan seterusnya," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, jika Jokowi ingin punya posisi tawar yang diperhitungkan, maka harus bisa membawa PSI menang.
"Nah tentu harus diupayakan PSI menang, kalau enggak tetap saja posisi tawar menawarnya lemah dan dengan kondisi kontroversi sehari seperti hari ini tentu akan berdampak juga kepada PSI," katanya.
"Ke depannya kalau seadanya Pak Jokowi juga tidak menunjukkan kekuatannya untuk bisa mendapatkan suara maksimal dari pemilu 2029 nanti," sambungnya.
Baca Juga: Ditanya Kemungkinan Bersaing dengan Jokowi Berebut Ketum PSI, Begini Respons Kaesang
Sebelumnya, Presiden ke-7 Jokowi sempat masuk dalam bursa calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Namun, Jokowi tidak tertarik untuk menjadi ketua umum partai berlambang kabah tersebut.
"Ndak lah, yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik yang punya kapasitas, kapasitas, punya kompetensi. Banyak calon yang sudah beredar kan banyak. Banyak sekali," kata dia saat ditemui, Jumat 6 Juni 2025.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut lebih tertarik menjadi Ketua Umum PSI.
"Saya di PSI aja lah," ucapnya.
Meski tertarik bergabung ke PSI. Namun hingga saat ini belum dicalonkan untuk menjadi ketua umum PSI.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?