Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa modifikasi cuaca belum menjadi prioritas utama dalam penanganan banjir di ibu kota.
Ia menyebut bahwa curah hujan di wilayah Jakarta sendiri tidak tergolong tinggi.
"Modifikasi cuaca sebenarnya belum terlalu perlu. Karena curah hujan di Jakarta sendiri tidak terlalu tinggi," kata Pramono kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Menurutnya, penyebab utama genangan dan banjir yang belakangan terjadi justru berasal dari faktor eksternal.
"Yang problem itu sekarang ini pasang surutnya air laut sama dari hulu," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta BPBD DKI Jakarta lakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai respons atas tingginya intensitas hujan di wilayah Jabodetabek hingga sebabkan banjir.
Modifikasi Cuaca Mulai Jumat
Operasi itu mulai dilakukan pada Senin (7/7/2025) hingga Jumat, 11 Juli 2025, dengan lokasi pusat komando sementara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo menjelaskan bahwa operasi tersebut dilakukan guna mengantisipasi potensi banjir, terutama di wilayah hulu Jabodetabek yang selama sepekan terakhir mengalami peningkatan curah hujan secara ekstrem.
Baca Juga: Teknologi Penangkal Banjir: Modifikasi Cuaca Siap Diterapkan di Langit Jabodetabek
Menurut Budi, fokus utama saat ini memperkuat cakupan operasi modifikasi cuaca di kawasan Jawa Barat dan DKI Jakarta, yang dinilai paling rentan terhadap limpasan air dari wilayah hulu.
"Karena coverage-nya kalau kita lihat Jawa Barat dan DKI ini yang perlu diantisipasi terutama di wilayah hulu Jabodetabek," jelasnya.
Selain itu, BMKG juga memprediksi kalau cuaca ekstrem masih akan terjadi di berbagai wilayah, termasuk Jabodetabek, dalam sepekan ke depan.
Cuaca ekstrem itu sebenarnya telah dipredikai oleh BMKG sejak akhir Juni lalu.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa cuaca ekstrem itu berpotensi terjadi di Pulau Jawa bagian barat dan tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan wilayah sekitarnya.
Serta juga Nusa Tenggara Barat, termasuk Mataram, Maluku bagian Tengah, Papua bagian tengah dan utara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi