Suara.com - Upaya intervensi cuaca secara masif dilakukan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan menaburkan belasan ton bahan semai yang salah satunya NaCl atau garam untuk mencegah potensi banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Bekasi (Jabodetabek).
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan BNPB ini terbukti efektif menurunkan intensitas hujan di Jabodetabek, memberikan waktu krusial bagi penanganan darurat di darat.
Sebanyak 16 ton bahan semai, yang terdiri dari 12,4 ton natrium klorida (NaCl) dan 3,6 ton kalsium oksida (CaO), telah ditebar di langit kawasan Jabodetabek oleh BNPB melalui 18 sorti penerbangan.
OMC yang digagas BNPB ini berhasil mengubah kondisi cuaca secara signifikan hanya dalam empat hari, menekan intensitas hujan untuk mitigasi bencana banjir.
Upaya pemerintah dalam menangani darurat cuaca ekstrem di musim kemarau basah yang melanda Jawa Barat dan Jakarta menunjukkan hasil yang signifikan.
Operasi modifikasi cuaca yang dilaksanakan sejak 7 Juli 2025 telah berhasil menekan potensi hujan lebat yang dapat menyebabkan banjir.
"Sejak empat hari dilaksanakannya OMC, Satgas gabungan OMC Jabodetabek mencatat penurunan intensitas hujan yang signifikan antara 30-60 persen di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dilansir dari ANTARA, 11 Juli 2025.
"Bahkan, dalam dua hari ini cuaca Jakarta dalam kondisi terik tanpa hujan," imbuh Abdul Muhari menjelaskan progres OMC Jabodetabek.
Operasi yang melibatkan sinergi antara BNPB, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta TNI Angkatan Udara ini merupakan respons cepat setelah terjadinya banjir di sejumlah lokasi.
Baca Juga: BMKG Klaim Modifikasi Cuaca di Jabodetabek Berhasil Turunkan Intensitas Hujan, Begini Penjelasannya
Hingga hari keempat pelaksanaannya, total 12,4 ton natrium klorida dan 3,6 ton kalsium oksida telah digunakan untuk menyemai awan-awan hujan potensial.
Dengan berkurangnya curah hujan, tim di lapangan kini dapat mengoptimalkan upaya penanggulangan banjir, seperti pemompaan air dan perkuatan tanggul.
Tujuannya adalah agar aktivitas masyarakat dapat segera kembali normal. Meskipun tren hujan di Jawa bagian barat cenderung menurun, kewaspadaan tetap ditingkatkan.
Pantauan BMKG mencatat adanya potensi gelombang atmosfer yang aktif pada 12 Juli 2025, yang dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah lain di Indonesia, termasuk di bagian timur.
Melihat dinamika cuaca tersebut, kelanjutan dari operasi ini masih akan dipertimbangkan.
"BNPB dan BMKG akan melakukan evaluasi bersama pada akhir masa operasi modifikasi cuaca besok (Sabtu, 12 Juli 2025) untuk menentukan kebutuhan perpanjangan masa OMC," pungkas Abdul Muhari.(ANTARA)
Berita Terkait
-
BMKG Klaim Modifikasi Cuaca di Jabodetabek Berhasil Turunkan Intensitas Hujan, Begini Penjelasannya
-
Hujan Ekstrem Mengintai Jabodetabek, Operasi Modifikasi Cuaca Dilakukan Nonstop: Efektifkah?
-
Operasi Modifikasi Cuaca Dilakukan untuk Antisipasi Banjir di Jabodetabek
-
Banjir Bekasi Ternyata 'Disengaja', Dedi Mulyadi Ngamuk: Pak Bupati, Kontraktornya Gak Ahli
-
BNPB Imbau Daerah Siaga Hadapi Banjir dan Longsor, Minta Cek Tanggul dan Pangkas Pohon
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak