Suara.com - Pemerintah menggencarkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) selama 24 jam nonstop di wilayah Jabodetabek untuk menekan dampak bencana hidrometeorologi akibat hujan ekstrem yang terus terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Operasi ini dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 7 Juli 2025.
"Modifikasi cuaca adalah upaya ilmiah berbasis data untuk meredam dampak cuaca ekstrem. Ini bukan lagi kegiatan eksperimental, tetapi bagian dari strategi nasional mitigasi bencana,” ujar Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto dalam keterangannya, Jumat (11/7/2025).
Seto mengatakan, operasi dipusatkan dari Pos Komando di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Dalam tiga hari pelaksanaan, telah dilakukan 18 sorti penerbangan oleh dua operator, yakni PT Alkonost dan PT Makson, dengan hasil penyemaian 12,4 ton Natrium Klorida (NaCl) dan 3,6 ton Kalsium Oksida (CaO) ke awan-awan berpotensi hujan lebat.
“Operasi ini bukan hanya bertujuan mencegah bencana, tetapi juga menekan eskalasi dampaknya dan mempercepat proses penanganan di lapangan. Kolaborasi adalah kunci keberhasilan,” kata Seto.
Direktur Operasi Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo menyebut pertumbuhan awan konvektif masih aktif terjadi, terutama pada sore hari. Tim terus memantau visual dan radar terhadap pergerakan awan, termasuk yang terbentuk di atas laut dan bergerak ke daratan.
“Jika awan-awan berpotensi hujan terbentuk di atas laut dan terdeteksi bergerak ke daratan, penyemaian akan dilakukan di laut terlebih dahulu agar hujan turun sebelum mencapai wilayah padat penduduk,” jelas Budi.
Sementara itu, Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Agus Riyanto mengatakan, lembaganya menyediakan dua unit pesawat untuk mendukung operasi. Pendanaan penuh OMC kali ini berasal dari BNPB, sedangkan BMKG bertanggung jawab atas pendampingan teknis dan pengawasan di lapangan.
Baca Juga: Kontras! BMKG Sibuk Modifikasi Cuaca, Pramono Anung Sebut Jakarta Belum Butuh
BMKG memprediksi potensi hujan akan kembali meningkat mulai 12 Juli 2025. Oleh karena itu, pelaksanaan OMC dilakukan dengan pendekatan adaptif, mengikuti dinamika atmosfer yang cepat berubah.
BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan mengakses informasi resmi. Dengan data yang akurat, masyarakat diharapkan dapat mengambil langkah mitigasi secara mandiri.
Berita Terkait
-
Operasi Modifikasi Cuaca Dilakukan untuk Antisipasi Banjir di Jabodetabek
-
Banjir Bekasi Ternyata 'Disengaja', Dedi Mulyadi Ngamuk: Pak Bupati, Kontraktornya Gak Ahli
-
BNPB Imbau Daerah Siaga Hadapi Banjir dan Longsor, Minta Cek Tanggul dan Pangkas Pohon
-
Modifikasi Cuaca Jabodetabek Dipercepat, BNPB Telah Taburkan hingga 2.000 kg Garam
-
Kontras! BMKG Sibuk Modifikasi Cuaca, Pramono Anung Sebut Jakarta Belum Butuh
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Agustina Wilujeng: Pemimpin untuk Semua Warga, Tanpa Memandang Latar Belakang
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan