Suara.com - Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut penugasan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mengurus Papua sebagai hal yang "baik sekali" membuka kembali arsip lama dan memunculkan pertanyaan baru.
Mandat yang kini berada di pundak Gibran bukanlah hal baru ini adalah estafet dari posisi yang sebelumnya dipegang oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Baik sekali, di wilayah manapun sepanjang itu di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat baik. Dimanapun karena Papua adalah masa depan Indonesia. Semua perlu direncanakan, semua harus dipersiapkan agar seluruh daerah merasakan pembangunannya, saya kira bagus, bagus sekali," ujar Jokowi dikutip Rabu (16/7/2025).
Namun, konteks politik dan figur yang menjalankannya menjadikan 'tugas Papua' kali ini memiliki bobot yang berbeda.
Jokowi dengan cepat membandingkan tugas putra sulungnya itu dengan apa yang pernah ia amanatkan kepada Ma'ruf Amin.
Menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah di Papua, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur yang kompleks.
Pernyataan ini seolah menjadi pengingat bahwa masalah Papua adalah tantangan lintas generasi pemerintahan.
Jika menilik ke belakang, Ma'ruf Amin, selaku Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP), tercatat setidaknya telah enam kali melakukan kunjungan kerja ke Tanah Papua antara 2022 hingga 2024.
Agendanya padat, mulai dari memastikan implementasi Otonomi Khusus (Otsus), mendorong komoditas unggulan daerah, berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP), hingga memastikan tidak ada masyarakat asli yang tertinggal dalam pembangunan.
Baca Juga: Gibran Sebut Kemenyan Bahan Baku Parfum LV dan Gucci, Benarkah?
Namun, kompleksitas masalah, terutama soal keamanan dan pendekatan kesejahteraan yang belum sepenuhnya terpadu, membuat hasil kerjanya belum terlihat maksimal.
Kini, bola panas itu ada di tangan Gibran. Dengan restu dari Jokowi yang menganggapnya mampu, pertanyaan besarnya adalah, apakah Gibran bisa menawarkan pendekatan yang berbeda dan lebih efektif?
Penugasan ini tak bisa dipandang sebelah mata.
Bagi para analis politik, ini adalah panggung pembuktian krusial bagi Gibran untuk keluar dari bayang-bayang ayahnya dan citra "aura farming".
Keberhasilan di Papua akan menjadi validasi kapasitas kepemimpinannya. Namun, tantangannya jauh lebih besar dari sekadar infrastruktur.
Gibran akan berhadapan langsung dengan isu hak asasi manusia, ketegangan sosial yang berakar pada sejarah, dan geopolitik kawasan Pasifik yang rumit.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Sempat Digigit Anjing, Mayat Bayi di Bukittinggi Tewas Termutilasi: Tubuh Terpotong 3 Bagian!
-
Bahlil 'Dihujat' di Medsos, Waketum Golkar Idrus Marham: Paradoks Demokrasi
-
Ponsel Menkeu Purbaya Kalah Jauh dari Anak Buahnya: Handphone Lu Bagus Nih
-
Nadiem Makarim Tersandung Skandal Laptop Chromebook, Begini Proses Pengadaan Barang Versi LKPP
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
-
Viral Pencurian Brutal di Lampu Merah Tanjung Priok, Sopir Pasrah Pilih Tak Keluar Truk
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
Hadirkan Cahaya Bagi Warga Sabang Aceh, Ubah Gelap Jadi Harapan Baru: Kiprah PLN Peringati HLN ke-80
-
Cuaca Ekstrem dan Suhu Panas Landa Indonesia, Waspada di Tiga Provinsi Siaga
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN