Maka, penugasan ini melahirkan dua kemungkinan besar yang saling berkelindan:
1. Legitimasi Politik untuk Gibran
Jika Gibran berhasil menunjukkan progres nyata—bahkan jika hanya dalam bentuk koordinasi yang lebih efektif dan pendekatan yang lebih humanis—ini akan menjadi lompatan strategis bagi citra politiknya.
Ia akan membuktikan bahwa kapasitasnya sebagai pemimpin melampaui previlese politiknya.
Ini adalah cara Gibran membangun identitasnya sendiri sebagai eksekutor yang andal di level nasional, sebuah pembuktian yang ditunggu oleh generasi muda yang memilihnya.
2. Penguatan Warisan Politik Jokowi
Di sisi lain, keberhasilan Gibran juga bisa dibaca sebagai penguatan pengaruh dan warisan politik Jokowi.
Keberhasilan putra sulungnya dalam menangani isu sepelik Papua akan menjadi justifikasi atas jalan politik yang telah dibangun Jokowi untuk keluarganya.
Ini akan menegaskan bahwa 'sekolah politik' yang dijalani Gibran di bawah bimbingan ayahnya efektif, sekaligus mengamankan relevansi nama Jokowi dalam percaturan politik nasional bahkan setelah ia tidak lagi menjabat.
Baca Juga: Gibran Sebut Kemenyan Bahan Baku Parfum LV dan Gucci, Benarkah?
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
-
PDIP Gaungkan Amanat Bung Karno Jelang Sumpah Pemuda: Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan Tembok Baja
-
Heboh Polisi di Bali Terlibat Perdagangan Orang Modus Rekrut Calon ABK, Begini Perannya!
-
Umrah Mandiri: Kabar Baik atau Ancaman? Ini Kata Wamenhaj Soal Regulasi Baru
-
Sempat Digigit Anjing, Mayat Bayi di Bukittinggi Tewas Termutilasi: Tubuh Terpotong 3 Bagian!
-
Bahlil 'Dihujat' di Medsos, Waketum Golkar Idrus Marham: Paradoks Demokrasi
-
Ponsel Menkeu Purbaya Kalah Jauh dari Anak Buahnya: Handphone Lu Bagus Nih
-
Nadiem Makarim Tersandung Skandal Laptop Chromebook, Begini Proses Pengadaan Barang Versi LKPP