Suara.com - Kabar duka menyelimuti panggung ekonomi dan politik Indonesia dengan wafatnya ekonom senior Kwik Kian Gie pada usia 90 tahun.
Kepergiannya menyisakan duka cita dari tokoh nasional, salah satunya datang dari Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD. Ia mengenang Kwik sebagai figur cerdas dan lurus.
Melalui sebuah cuitannya di akun media sosial X, Mahfud MD menuliskan kata-kata yang sarat akan harapan.
Mahfud bahkan merefleksikan kehilangan besarnya sembari menaruh asa pada generasi penerus.
"Kwik Kian Gie, tokoh cerdas dan lurus telah wafat. Semoga mendapat surga-Nya. Ada pepatah, "Patah tumbuh, hilang berganti. Mati satu, tumbuh seribu". Semoga benar, akan bermunculan generasi yg sebaik Kwiek Kian Gie dlm mencintai dan mengurus tanah air kita," tulis Mahfud MD dalam akun X @mohmahfudmd, Selasa (29/7/2025).
Ucapan belasungkawa juga datang dari Mantan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, yang menyebut Kwik Kian Gie sebagai seorang mentor sejati.
"Selamat jalan Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka," tulis Sandiaga Uno melalui akun media sosial resminya, Selasa (29/7/2025).
Sepanjang hidupnya, Kwik dikenal sebagai sosok ekonom yang sangat vokal, independen, dan berani mengkritik berbagai kebijakan pemerintah yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
Jejak Pengabdian Kwik Kian Gie
Baca Juga: Mengenang Kwik Kian Gie: Ekonom Vokal yang Tak Pernah Lelah Bersuara
Lahir di Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935, Kwik Kian Gie menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebelum melanjutkannya di Nederlandsche Economische Hogeschool Rotterdam (kini Erasmus Universiteit Rotterdam), Belanda, dan lulus pada 1963.
Kiprah politiknya bermula pada 1987 saat bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan menjadi anggota Badan Pekerja MPR.
Saat PDI bertransformasi menjadi PDI Perjuangan di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, Kwik menjabat sebagai Ketua DPP merangkap Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan.
Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI.
Puncak kariernya di pemerintahan terjadi saat ia dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) pada era Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2000).
Selanjutnya, ia mengemban amanah sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Ketua Bappenas di bawah Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004). Atas pengabdiannya, negara menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana pada tahun 2005.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
KPK Usut Dugaan Markup Proyek Whoosh, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Sebut Kereta Whoosh buat Investasi Sosial, Profesor Ini Sindir Jokowi: Makanya Kuliah yang Benar
-
Misteri Kematian Perempuan Berinisial CY, Dari Makan Nasi Uduk Hingga Tewas di Rumah Sakit
-
India Sodorkan BrahMos ke Indonesia: Rudal Supersonik Ganas, Apa Hebatnya?
-
Teriakan Korban Bikin Panik! Tiga Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Massa di Kelapa Gading
-
Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Penjara: Makasih 7 Bulan Selalu Menemani
-
Skandal Whoosh: 7 Fakta Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat yang Kini Diusut KPK
-
Indonesia Bawa Pesan Toleransi di Roma: Menag Nasaruddin Umar Hadiri Forum Perdamaian Dunia
-
Siap Terjunkan Pasukan Perdamaian ke Gaza, TNI AD Tunggu Komando Prabowo
-
Ajak Anak Muda Berpikir Kritis, Hasto: Tantangan Apa yang Harus Kita Jawab...