Suara.com - Kepolisian menutup kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan (ADP) dengan kesimpulan bunuh diri, namun pihak keluarga tampil ke depan dengan bantahan keras.
Bagi mereka, vonis tersebut terasa janggal, prematur, dan bertentangan dengan semua yang mereka ketahui tentang ADP.
Meta Bagus, kakak ipar Arya Daru, saat ditemui di rumah duka di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, memilih untuk tidak mengomentari secara mendalam isi email tersebut.
Namun ia menegaskan bahwa konsultasi atau komunikasi personal adalah hal yang sangat wajar.
Berikut adalah 5 hal keraguan keluarga yang membuat misteri ini belum benar-benar tuntas.
1. Paradoks Kepribadian: Sosok Ceria vs. Tindakan Putus Asa
Ini adalah kejanggalan terbesar dari sisi psikologis. Keluarga secara konsisten menggambarkan ADP sebagai sosok yang ceria, supel, dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda depresi.
Gambaran ini sangat kontras dan sulit disatukan dengan narasi kepolisian tentang seorang pria yang begitu putus asa hingga menghabiskan 86 menit mencoba bunuh diri di kantornya.
Bagaimana bisa seorang yang dikenal periang dan penuh semangat oleh orang-orang terdekatnya tiba-tiba mengambil keputusan sefatal itu tanpa ada 'tanda bahaya' yang terlihat?
Baca Juga: Tolak soal Bunuh Diri, Keluarga Arya Daru Tak Pernah dengar Keluhan Kerja selama jadi Diplomat Kemlu
Bagi keluarga, kedua narasi ini mustahil datang dari orang yang sama.
2. Motif Bunuh Diri yang Tak Terjawab
"Kami meyakini bahwa almarhum tidak seperti itu [bunuh diri]," ujar Meta dengan tegas.
"Begini, itu kan kami melihat pengamatan kami terhadap yang bersangkutan [Arya Daru] itu selama bertahun-tahun," lanjutnya.
Lebih jauh, keluarga juga menepis spekulasi adanya tekanan atau beban kerja berlebih yang dialami Arya sebagai abdi negara di Kemenlu.
Ketiadaan motif ini menyisakan ruang kosong yang sangat besar, yang kini diisi oleh keraguan keluarga dan spekulasi adanya faktor eksternal yang belum terungkap.
Berita Terkait
-
Tolak soal Bunuh Diri, Keluarga Arya Daru Tak Pernah dengar Keluhan Kerja selama jadi Diplomat Kemlu
-
Mengenal Burn Out yang Dialami Arya Daru: Kelelahan Mental dan Emosional, Jangan Dianggap Remeh!
-
Eks Wakapolri Ragukan Hasil Penyelidikan Arya Daru, Ini Alasannya
-
Misteri Kematian Arya Daru: Bunuh Diri atau Ada yang Janggal? Ini Kata Polisi dan Keluarga
-
5 Fakta Terakhir Drama 86 Menit Arya Daru di Lantai 12 Sebelum Tewas di Rumah
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?