Suara.com - Gempa berkekuatan M8,7 yang terjadi di Semenanjung Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7) pagi, memicu peringatan waspada tsunami di sejumlah wilayah Indonesia timur seperti Talaud dan Halmahera.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan kalau kawasan timur Indonesia secara historis telah menerima sedikitnya enam kali gelombang tsunami lintas samudera, mulai dari tsunami Chili tahun 1960 yang menimbulkan dampak di Teluk Youtefa, Papua, hingga tsunami Tohoku 2011 dari Jepang yang juga menjalar sampai ke perairan Indonesia.
Namun, Abdul menambahkan bahwa Indonesia juga pernah menimbulkan gelombang yang menjalar hingga keluar negeri.
"Indonesia tidak hanya menjadi negara yang terdampak tetapi juga negara yang dalam tanda kutip "mengekspor' gelombang tsunami," kata Abdul dalam konferensi pers media, Rabu (30/7/2025).
Dia menyebutkan bahwa gempa dasyat serta tsunami di Aceh pada 2004 termasuk yang turut berdampak hingga ke beberapa negara lain.
Dampaknya bahkan hampir ke seluruh negara di Samudera India. Kemudian tsunami Biak tahun 1996 juga berdampak sampai ke Jepang.
Abdul menambahkan bahwa posisi Indonesia yang secara geografis berada di Cincin Api Pasifik dan pertemuan lempeng bumi itu menungkinkan terjadinya saling dampak dari bencana tersebut.
"Ini sebenarnya dari utara ke selatan, dari selatan ke utara, dari timur ke barat, dua basin Samudera ini, Samudera Pasifik dan Samudera India merupakan daerah-daerah yang memang tsunami lintas samudera itu sering terjadi dalam konteks tsunami," jelasnya.
Sebelumnya Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono juga menjelaskan, skala dan mekanisme gempa di Rusia yang menjadi pemicu utama terjadinya gelombang tsunami lintas samudra hingga ke Indonesia.
Baca Juga: Teror Tsunami Bikin Sekolah di Gorontalo Waswas, Siswa Terpaksa Pulangkan usai Dapat MBG
Sumber gempa berada di bidang kontak antar lempeng, tepatnya antara Lempeng Pasifik dan Eurasia, di dasar laut Palung Kuril-Kamchatka.
Daryono juga menjelaskan kalau gempa di Rusia itu dipicu karena reformasi batuan dalam skala besar yang terjadi di dasar laut kemudian mendorong air laut secara vertikal. Patahan tersebut dikenal sensitif terhadap terjadinya perubahan kolom air laut. Sehingga bisa memicu terjadinya tsunami.
Kawasan Palung Kuril-Kamchatka sendiri secara historis dikenal sebagai zona rawan gempa-gempa besar akibat akumulasi tekanan antar lempeng yang terus berlangsung selama ratusan tahun.
"Dan karena kekuatannya, maka dia akan menemukan deformasi yang berdampak perubahan kolom air laut dengan kekuatan besar. Sehingga terjadilah pergerakan massa air laut. Jadi tsunami itu bukan gelombang laut, tetapi massa air yang berpindah dan bergerak," jelas Dayono lagi.
Berita Terkait
-
Sandy Walsh Tetap Lawan Liverpool Meski Jepang Tsunami
-
Gempa Rusia Picu Peringatan Tsunami di Indonesia: Kenali Tanda-tandanya Agar Lebih Waspada!
-
Gelombang Maut dari Rusia, Bagaimana Tsunami Jepang Menjerat Paus Raksasa di Pantai?
-
BMKG: Tsunami di Pelabuhan Sarmi Papua
-
Teror Tsunami Bikin Sekolah di Gorontalo Waswas, Siswa Terpaksa Pulangkan usai Dapat MBG
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri