Suara.com - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur Pramono Anung menunda relokasi pedagang Pasar Burung Barito. Permintaan itu muncul setelah pedagang menolak rencana pemindahan yang disebut-sebut dipaksakan meski lokasi pengganti belum siap digunakan.
Anggota DPRD DKI sekaligus penasihat Fraksi PSI, August Hamonangan, mengaku sudah menemui pedagang di Pasar Barito pada Jumat (1/8/2025) lalu. Menurutnya, para pedagang keberatan dengan rencana relokasi ke Lenteng Agung, Pasar Mampang, atau Cidodol.
"Berdasarkan aspirasi yang kami terima, para pedagang Pasar Burung Barito dengan tegas menolak rencana relokasi yang diusulkan. Lokasi alternatif seperti Lenteng Agung masih berupa tanah kosong yang belum siap, sementara opsi lain seperti Pasar Mampang Prapatan atau Pasar Cidodol dinilai tidak layak," kata August, Senin (4/7/2025).
Pemprov DKI sebelumnya berencana memindahkan para pedagang paling lambat Minggu, 3 Agustus 2025. Relokasi itu berkaitan dengan proyek penyatuan tiga taman, yakni Taman Langsat, Ayodya, dan Leuser, yang kini dinamai Taman Bendera Pusaka.
Namun para pedagang menilai langkah itu mendadak dan tidak mempertimbangkan dampak ekonomi. Banyak dari mereka telah menggantungkan hidup selama puluhan tahun di lokasi itu.
"Mereka memilih bertahan di Pasar Burung Barito hingga ada kejelasan lebih lanjut. Ada 2 usulan dari pedagang. Pertama, mempertahankan Pasar Burung Barito sebagai ikon Jakarta Selatan. Kedua, jika relokasi tidak terhindarkan, lokasi baru harus sudah tersedia dan siap digunakan," jelas August.
Salah satu pedagang yang ia temui, Deni, mengaku sudah berjualan di Pasar Barito selama 16 tahun. Tak hanya pelanggan lokal, ia juga pernah melayani pembeli dari Jepang, Korea Selatan, hingga Rusia.
August menilai, relokasi tidak hanya berisiko mematikan penghidupan 137 pedagang, tetapi juga merugikan komunitas pecinta burung yang sudah lama menjadikan Barito sebagai tempat utama untuk mencari hewan peliharaan dan perlengkapannya.
"Kami menilai Pemprov DKI belum melakukan kajian mendalam terkait dampak relokasi terhadap pelanggan Pasar Burung Barito. Pelanggan pasar ini bukan hanya pembeli baru, tetapi juga pelanggan tetap yang mengandalkan pasar ini untuk mencari kebutuhan seperti pakan burung dan lain-lain," ujarnya.
Baca Juga: Dirut Food Station Tersangka Tapi Beras Oplosan Terlanjur Beredar, Pramono Serukan Penarikan
"Komunitas pecinta burung mengenal Pasar Burung Barito sebagai destinasi utama. Jika pasar dipindahkan, misalnya ke Lenteng Agung, pelanggan akan kesulitan menemukan pengganti yang sebanding. Hal ini berpotensi merugikan baik pedagang maupun pelanggan tetap," imbuhnya.
August pun meminta agar ambisi Pemprov DKI menyatukan taman-taman kota tidak dilakukan dengan cara yang merugikan pedagang kecil. Ia berharap Pramono membuka ruang dialog dengan warga terdampak.
"Kami memahami ambisi Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk menyatukan 3 taman guna menjadikan Jakarta kota yang lebih teduh dan membanggakan. Namun, ambisi ini tidak boleh mengorbankan nasib para pedagang Pasar Burung Barito," katanya.
Ia menambahkan, solusi terbaik saat ini adalah menunda relokasi dan memperkuat posisi Pasar Barito sebagai pusat perdagangan unggas hias di Jakarta.
"Sebagai solusi, kami mengusulkan agar pemerintah memprioritaskan pembinaan dan edukasi bagi pedagang Pasar Burung Barito. Sehingga, pasar ini dapat diperkuat sebagai ikon yang membanggakan Jakarta," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta