Suara.com - Mantan anggota Tim Nasional pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Syahganda Nainggolan, secara eksplisit mengalihkan dukungannya kepada Pemerintahan Prabowo Subianto.
Hal tersebut dipicu oleh tiga janji fundamental yang menurutnya akan mengubah lanskap demokrasi dan kebijakan nasional.
Tiga janji strategis itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Dasco Ahmad.
Syahganda mengakui bahwa keputusan ini diambil setelah melihat adanya komitmen dari lingkaran kekuasaan terhadap agenda-agenda yang ia perjuangkan.
Hal tersebut diungkapkannya dalam podcast di kanal YouTube Refly Harun bertajuk 'Anies ditarik ke Istana? Skenario 2029 sudah dibentuk dari sekarang. Ini kata ring dekat Prabowo' pada Senin (30/7/2025).
"Ada tiga hal yang dia (Dasco) katakan kepada saya. Satu, Dasco akan memperjuangkan presidential threshold 0 persen," ujar Syahganda.
Alasan kedua yang menjadi fondasi dukungannya, kata Syahganda, yakni janji Dasco untuk menghapuskan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang selama ini dinilai sebagai pasal karet.
Isu ini memiliki relevansi personal bagi Syahganda yang dikenal vokal dan pernah terjerat kasus hukum terkait UU tersebut.
"Yang kedua, UU ITE akan dihapuskan," lanjutnya.
Baca Juga: Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong: Syahganda Ungkap 'Barter Politik' Prabowo
Poin ketiga yang menjadi alasan pemungkas bagi Syahganda untuk mendukung Prabowo adalah komitmen untuk membubarkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang ia nilai telah kehilangan arah dan fungsinya.
"Ketiga, BRIN akan dibubarkan. Itu saya suka, makanya saya dukung Prabowo," kata dia.
Syahganda menegaskan bahwa dukungannya terhadap Prabowo bukan berarti ia telah kehilangan idealisme.
Sebaliknya, ia memandang ini sebagai peluang strategis untuk merealisasikan cita-cita perubahan melalui jalur kekuasaan.
Menurutnya, perjuangan politik tidak selamanya harus berada di luar pemerintahan.
Selama agenda perubahan tetap menjadi prioritas, posisi di dalam pemerintahan dapat menjadi sangat efektif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu