Suara.com - Arah pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto mulai dihadapkan pada tantangan tajam bahkan sebelum resmi dilantik.
Analis politik dan aktivis Syahganda Nainggolan secara blak-blakan memperingatkan bahwa fondasi kekuasaan Prabowo terancam oleh warisan masalah yang ia sebut sebagai "kotoran Jokowi" dan "benalu" yang berpotensi menggerogoti efektivitas pemerintahannya.
Peringatan keras ini disampaikan Syahganda dalam sebuah diskusi di Podcast Forum Keadilan TV. Menurutnya, Prabowo mewarisi sebuah struktur yang tidak sepenuhnya bersih dan solid, sehingga membutuhkan langkah pembenahan yang radikal namun terukur.
"Saat ini [pemerintahan Prabowo] seperti tercampur 'kotoran Jokowi' dan benalu-benalu yang perlu dibersihkan," ujar Syahganda.
Istilah "kotoran" dan "benalu" ini merujuk pada elemen-elemen dari pemerintahan sebelumnya yang dianggap tidak produktif, termasuk individu-individu di pos-pos strategis yang dinilai tidak berkualitas dan hanya menjadi beban bagi agenda besar Prabowo untuk Indonesia.
Basis Ideologis Keropos, Konsolidasi Jadi Kunci
Salah satu analisis paling tajam dari Syahganda adalah kondisi internal Prabowo yang ia sebut "agak keropos di dalam negeri". Kerapuhan ini, menurutnya, bersumber dari absennya dukungan solid dari dua kutub ideologis terbesar di Indonesia.
Pertama, kekuatan nasionalis yang hingga kini masih kuat direpresentasikan oleh PDI Perjuangan di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri. Kedua, kekuatan politik Islam yang pada Pilpres 2024 lalu cenderung berkumpul di gerbong Anies Baswedan.
Tanpa merangkul kedua kekuatan ini, posisi Prabowo dinilai rentan, baik di dalam negeri maupun di panggung internasional.
Baca Juga: Hasto Resmi Bebas, Ucapkan Terima Kasih ke Prabowo!
"Prabowo perlu mengkonsolidasikan kekuatan nasional dan ideologis untuk memperkuat posisinya, terutama di kancah internasional," tegas Syahganda.
Upaya konsolidasi ini, menurutnya, sudah mulai dijalankan. Manuver politik yang dilakukan oleh orang-orang kepercayaan Prabowo seperti Sufmi Dasco Ahmad untuk mendekati berbagai pihak, termasuk Megawati dan kelompok Islam, dilihat sebagai langkah krusial untuk memperkokoh fondasi pemerintahan mendatang.
'Evolusi Dipercepat' Bukan Revolusi: Solusi Membersihkan Internal
Untuk membersihkan "benalu" dan sisa "kotoran" tersebut, Syahganda tidak menyarankan sebuah revolusi yang berisiko menciptakan instabilitas. Sebaliknya, ia mendorong sebuah konsep yang disebut "evolusi dipercepat".
Artinya, Prabowo harus berani melakukan pembenahan internal secara cepat dan progresif. Ini mencakup evaluasi total terhadap kinerja kementerian dan lembaga, serta mengganti pejabat yang tidak kompeten dengan figur-figur yang lebih berkualitas dan sejalan dengan visi-misi Prabowo.
Langkah ini juga sejalan dengan gagasan "radical break" atau putus hubungan radikal yang pernah dilontarkan oleh pengamat politik Rocky Gerung.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang