- Peristiwa ini terjadi setelah sekitar 200 siswa menyantap menu MBG hari itu
- Sebuah tim khusus langsung diturunkan untuk melakukan penelusuran dan penanganan
Suara.com - Program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang seharusnya menjadi solusi gizi kini justru membawa petaka di Cianjur, Jawa Barat.
Sembilan siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Islamiyah di Kelurahan Sayang harus dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan usai menyantap menu dari program tersebut pada Kamis (4/9/2025).
Insiden ini langsung memicu respons cepat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur yang kini tengah melakukan investigasi mendalam untuk menemukan sumber masalahnya.
Menurut keterangan Kepala Sekolah MTs Islamiyah, Endang Suryana, peristiwa ini terjadi setelah sekitar 200 siswa menyantap menu MBG hari itu, yang terdiri dari nasi, olahan telur, tumis labu, dan buah melon. Namun, kejanggalan mulai terasa pada menu buahnya.
Sejumlah siswa mengeluhkan bahwa melon yang mereka terima memiliki rasa yang tidak biasa, yakni asam. Tak lama kemudian, mimpi buruk itu dimulai.
"Selang beberapa menit sejumlah siswa yang memakan melon mengeluhkan pusing, mual, dan muntah," kata Endang.
Pihak sekolah yang panik segera membawa para siswa yang menunjukkan gejala keracunan ke RSUD Sayang Cianjur untuk mendapatkan pertolongan medis.
Endang menegaskan bahwa ini adalah insiden pertama sejak program MBG berjalan di sekolahnya selama dua bulan terakhir. "Mereka yang keracunan menyantap buah melon yang terasa asam," tegasnya.
Menanggapi laporan keracunan massal ini, Dinkes Kabupaten Cianjur tidak tinggal diam. Sebuah tim khusus langsung diturunkan untuk melakukan penelusuran dan penanganan. Plt. Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, Made Setiawan, menyatakan pihaknya serius menangani kasus ini.
Baca Juga: Anggaran MBG di 2026 Tembus Rp335 Triliun, Setara 10 Persen Belanja Negara
"Tim sudah mengambil sampel makanan dan muntah untuk dilakukan uji laboratorium, guna memastikan penyebab keracunan," kata Made Setiawan, dilansir dari Antara.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat dan independen, sampel tersebut tidak diuji di Cianjur, melainkan dikirim ke laboratorium di Bandung. Made menegaskan bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pasti sebelum hasil lab keluar.
Kabar baiknya, kesembilan siswa yang menjadi korban telah mendapatkan penanganan medis yang cepat dan kondisi mereka dilaporkan sudah berangsur pulih.
"Kondisinya sudah mulai pulih. Seluruh siswa sudah pulang ke rumah," jelas Made.
Meski begitu, para siswa belum diizinkan beraktivitas normal. Mereka kini berada di bawah pengawasan tenaga kesehatan dari puskesmas terdekat hingga dinyatakan sembuh total.
Insiden ini menjadi pukulan telak bagi pelaksanaan program MBG di Cianjur. Dinkes kini berkoordinasi intensif dengan dinas terkait dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mengevaluasi secara menyeluruh sistem penyediaan makanan.
Berita Terkait
-
Anggaran MBG di 2026 Tembus Rp335 Triliun, Setara 10 Persen Belanja Negara
-
Indef Desak Prabowo Setop MBG, Soroti Anggaran Jumbo & Ribuan Kasus Keracunan
-
Megathrust di Sumatra Barat? Kementerian Kesehatan Lakukan Hal Ini
-
Ciptakan Inovasi Digital JKN, BPJS Kesehatan Peroleh Penghargaan Bergengsi
-
Soal Dugaan Ompreng MBG Mengandung Minyak Babi, Komisi IX DPR Tagih Investigasi BGN
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh