Suara.com - Konten kreator Fathian Pujakesuma kembali menyuarakan pandangannya terkait hiruk pikuk gerakan “17+8 Tuntutan Rakyat” yang tengah ramai di media sosial (Medsos).
Ia menilai, provokator yang mencoba mengganggu gerakan tersebut semakin lihai dalam memainkan narasi.
“Sekarang sudah tanggal 5 ya, deadline pertama untuk tuntutan yang 17+8, dan provokator itu pinter banget. Makin pinter mereka. Mereka tahu gimana cara memprovokasi lo tanpa bikin lo sadar bahwa lo sedang terprovokasi,” ujar Fathian, dikutip Senin, 8 September 2025.
Salah satu contoh yang ia angkat adalah beredarnya video seorang ibu berjilbab pink dengan narasi “Prabowo turun gantinya Anies”.
Menurutnya, baik video itu asli maupun hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI), tetap tidak pantas dijadikan pegangan serius.
“Mau itu video asli pun, nggak masuk akal gua orang itu take it seriously. Ibu-ibu itu bilang seperti itu kemungkinan besar dia kurang pendidikan. Dia tidak mendapatkan haknya untuk terdidik yang harusnya dia dapatkan,” katanya.
Fathian kemudian menegaskan bahwa wacana “Prabowo turun diganti Anies” tidak sesuai konstitusi.
Ia mengingatkan, bila Presiden Prabowo Subianto benar-benar lengser, justru Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang otomatis menggantikannya.
“Prabowo turun katanya, men, enggak ada yang mau Prabowo turun. Gua juga nggak mau. Kita semua tahu kalau Prabowo turun, yang naik adalah followers gua yang bernama Gibran,” ujarnya dengan nada satir.
Baca Juga: Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Fathian: Lawan Monster Ungu Hanya Bisa dengan Bersatu
Lebih jauh, ia menyinggung pihak-pihak yang mungkin mendukung skenario Gibran naik sebagai presiden.
“Meski begitu, ada kelompok kecil yang tentu mendukung Gibran, seperti keluarga, staf, dan penggemar,” tambahnya.
Tak hanya soal suksesi kekuasaan, Fathian juga menyoroti polemik simbol warna dalam pergerakan sosial.
Ia menyindir pihak-pihak yang terlalu larut dalam isu tersebut.
“Nggak suka ibu-ibu itu rasis. Gua warna hijau, aja. Hijau katanya buto hijau, kolor hijau, pocong mumun, plankton, Green Goblin, Poison Ivy, Ketua PPP yang korupsi, jahat semua. Gimana mau ganti warna lagi?” sindirnya.
Menurut Fathian, perbedaan seharusnya tidak dijadikan alasan untuk pecah belah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
Terkini
-
Berstatus Tersangka, KPK Kembali Periksa Sekjen DPR Indra Iskandar, Bakal Ditahan?
-
Keracunan Massal di MTS Malang, Polisi Tunggu Hasil Uji Sampel MBG Sebelum Menentukan Langkah Hukum
-
Ajak Bakar Mabes Polri, TikTokers Laras Faizati Curhat Lewat Surat di Penjara, Begini Isinya!
-
Begini Rekayasa Lalin Selama Jakarta Running Festival 2526 Oktober, Sejumlah Jalan Ditutup
-
Lokasi Dijaga Ormas GRIB, Begini Ketegangan saat Proses Eksekusi Rumah Lelang di Petukangan
-
Jakarta Krisis Lahan Makam, Pramono Minta Anak Buahnya Cari Tempat Baru
-
Pengacara Yakin Lisa Mariana Tak Ditahan Bareskrim Usai Diperiksa: Kasusnya Tak Menyeramkan
-
Waspada! Tembus 2.548 Kasus, Jakbar Tertinggi Penyebaran DBD di Jakarta, Pemicunya Apa?
-
Bansos Akhir Tahun Mulai Cair! Begini Cara Cek Nama Penerima Online
-
Aktivis 98: Soeharto Cukup Jadi Mantan Presiden, Bukan Pahlawan Nasional!