Suara.com - Kepala Staf Presiden (KSP) M. Qodari, yang baru saja dilantik, menyatakan akan segera melakukan kajian mendalam terkait kebijakan impor Bahan Bakar Minyak atau BBM satu pintu oleh Pertamina. Ia menekankan pentingnya mengidentifikasi potensi blind spot atau konsekuensi tak terduga dari kebijakan tersebut.
Qodari mengakui bahwa isu ini relatif baru dan memerlukan evaluasi yang cermat untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan.
"Mohon waktu, karena ini masih transisi dan ini juga isu relatif baru muncul di media, kita mau kaji," ujar Qodari usai serah terima jabatan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Ia menganalogikan potensi masalah dalam sebuah kebijakan seperti blind spot saat mengendarai mobil. Menurutnya, niat baik sebuah kebijakan terkadang bisa menimbulkan implikasi yang tidak diinginkan karena kompleksnya masalah sosial dan banyaknya aktor yang terlibat.
"Nah, mudah-mudahan kita akan membangun suatu mekanisme di mana blind spot-blind spot itu bisa diidentifikasi dari awal, sehingga tidak menjadi pro-kontra, kontroversi, atau kerugian di kemudian hari," katanya.
Kebijakan Impor BBM Satu Pintu
Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menggulirkan rencana untuk menunjuk PT Pertamina (Persero) sebagai satu-satunya importir BBM.
Menurut Bahlil, langkah ini bertujuan menjaga kedaulatan energi dan memastikan negara mengontrol komoditas yang menguasai hajat hidup orang banyak, bukan menyerahkannya pada mekanisme pasar.
"Pertamina itu representasi negara... Kita kan tidak mau cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak ini semuanya diserahkan kepada teori pasar," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Baca Juga: Tangis Pecah di Sertijab KSP: M. Qodari Gantikan AM Putranto, Agenda Perumahan Jadi Prioritas
Ia menambahkan bahwa SPBU swasta tetap bisa beroperasi dan dapat bekerja sama dengan Pertamina untuk memenuhi pasokan jika kuota impor mereka kurang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
Dosen di Jambi Dibunuh Polisi: Pelaku Ditangkap, Bukti Kekerasan dan Dugaan Pemerkosaan Menguat
-
Nasib Charles Sitorus Terpidana Kasus Gula Tom Lembong usai Vonisnya Diperkuat di Tingkat Banding
-
Amnesty: Pencalonan Soeharto Pahlawan Cacat Prosedur dan Sarat Konflik Kepentingan!
-
Pemulihan Cikande: 558 Ton Material Radioaktif Berhasil Diangkut Satgas Cesium-137
-
Waspada Banjir Rob, BPBD DKI Peringatkan 11 Kelurahan di Pesisir Utara
-
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang & Mandiri Agen
-
KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian ke KPK soal Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
-
Komisi Yudisial Periksa 3 Hakim Kasus Tom Lembong, Hasilnya Belum Bisa Dibuka ke Publik
-
Di Sidang MKD: Ahli Media Sosial Sebut Isu Demo Agustus Sarat Penggiringan Opini
-
PT KAI Koordinasi Danantara soal Restrukturisasi Utang Whoosh, Apa Hasilnya?