- Tito mengatakan pendekatan humanis justru akan memperkuat citra dan dukungan publik terhadap lembaga tersebut.
- Kehadiran Satpol PP seharusnya membuat masyarakat merasa aman dan terlindungi, bukan sebaliknya.
- Pendekatan humanis merupakan langkah tepat untuk meninggalkan pola represif yang kerap menimbulkan ketegangan.
Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menjalankan tugas.
Ia menekankan, pendekatan humanis justru akan memperkuat citra dan dukungan publik terhadap lembaga tersebut.
“Dengan pendekatan yang lebih humanis, citra Satpol PP akan semakin positif di mata masyarakat, sehingga dukungan publik terhadap tugas mereka juga semakin kuat,” kata Tito dalam keterangannya, Minggu (21/9/2025).
Tito menjelaskan, keberhasilan Satpol PP dalam menegakkan Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) tidak hanya ditentukan oleh aturan yang ditegakkan, melainkan juga cara aparat berinteraksi dengan masyarakat.
Dukungan publik, menurutnya, tidak bisa dibangun dengan slogan semata.
Mantan Kapolri itu mencontohkan peristiwa di Makassar, ketika Satpol PP terlibat dalam aksi kemanusiaan usai demonstrasi.
Saat itu, aparat memilih membantu warga daripada menunjukkan tindakan represif.
“Kita melakukan pendekatan yang manusiawi, melakukan cara-cara yang baik,” ujarnya.
Tito menekankan, kehadiran Satpol PP seharusnya membuat masyarakat merasa aman dan terlindungi, bukan sebaliknya. Karena itu, tutur kata, sikap, hingga penampilan fisik petugas dinilai memengaruhi persepsi publik.
Baca Juga: Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
“Satpol PP jangan sampai menimbulkan rasa takut, melainkan rasa nyaman. Dari cara bicara sampai cara berpenampilan itu penting untuk menjaga citra,” tegasnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, mengapresiasi arahan Mendagri.
Ia menilai, pendekatan humanis merupakan langkah tepat untuk meninggalkan pola represif yang kerap menimbulkan ketegangan.
“Satpol PP harus mengedepankan pendekatan humanis. Mereka tidak boleh lagi mengutamakan tindakan represif dalam penertiban. Satpol PP harus menjadi sahabat masyarakat di daerah,” kata Iwan, Sabtu (20/9).
Menurut Iwan, strategi itu bisa mencairkan hubungan aparat dengan masyarakat pasca demonstrasi pada Agustus lalu. Dengan begitu, ketertiban bisa dijaga tanpa menimbulkan resistensi.
“Strateginya memang harus begitu, agar Satpol PP lebih dekat dengan masyarakat. Namun mereka juga tetap perlu tegas dan terukur dalam menegakkan disiplin aparatur sipil negara (ASN). Jangan sampai Satpol PP terkesan keras kepada masyarakat, tapi lembek terhadap ASN,” pungkas Iwan.
Berita Terkait
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah
-
"Rampok Uang Negara" Berujung Pemecatan: Mantan Anggota DPRD Gorontalo Bakal Jadi Supir Truk Lagi
-
Dokter Tifa Klaim Punya Data Australia, Sebut Pendidikan Gibran 'Rawan Scam dan Potensial Fake'
-
Kronologi Horor di Kantor Bupati Brebes: Asyik Lomba Layangan, Teras Gedung Tiba-tiba Runtuh
-
Ikut Terganggu, Panglima TNI Jenderal Agus Minta Pengawalnya Tak Pakai Sirine-Strobo di Jalan