- Dua tempat indekos di Jakbar disatroni aparat Satpol PP karena diduga menjadi sarang prostitusi.
- Petugas juga telah memeriksa penjaga dari dua indekos itu.
- Satpol PP juga berencana memanggil pemilik dari dua indekos itu terkait kasus dugaan bisnis esek-esek.
Suara.com - Dua indekos berlantai tiga di kawasan Tanjung Duren Utara (TDU), Grogol Petamburan, Jakarta Barat kini sedang diselidiki aparat Satpol PP karena diduga menjadi sarang bisnis esek-esek alias prostitusi terselubung.
Dalam penyelidikan kasus ini, dua bangunan indekos itu pun telah disatroni oleh petugas Satpol PP.
Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Agus Irwanto mengungkapkan temuan yang dilakukan anak buahnya termasuk memeriksa penjaga dua indekos tersebut.
"Tindak lanjutnya, kami sudah mendatangi indekos itu. Kos nomor 33B berbentuk bangunan tiga lantai, dengan jumlah 20 kamar. 13 kamar di antaranya sudah terisi. Sedangkan kos nomor 10 berbentuk bangunan tiga lantai dengan jumlah lima kamar. Sudah terisi empat kamar," ujarnya dikutip dari Antara, Sabtu (20/9/2025)
Selain mendata, katanya, pihaknya juga menanyakan terkait perizinan tempat usaha tersebut. "Namun, petugas belum ketemu dengan pemilik kos. Yang ada penunggu kos, mengaku tidak mengetahui perihal perizinan," kata Agus.
Ia menambahkan, Satpol PP Jakarta Barat akan memanggil kedua pemilik kos untuk dimintai klarifikasi.
"Keduanya (pemilik) dipanggil. Bila tidak dilengkapi izin, kami berikan sanksi berupa sidang tindak pidana ringan (tipiring). Untuk pelanggaran lainnya, kami akan berkoordinasi dengan Sudis Dukcapil Jakbar untuk operasi yustisi kependudukan," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Satpol PP Jakarta Barat, Edison Butar Butar menegaskan bahwa praktik prostitusi di dua indekos itu masih berupa dugaan.
"Intinya kita masih penyelidikan. Ada laporan warga, kemudian teman-teman media lapor ke kita dan kita tindaklanjuti," kata Agus saat dihubungi.
Baca Juga: Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
Berita Terkait
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana