News / Nasional
Senin, 22 September 2025 | 12:49 WIB
Ilustrasi menu makanan di program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Antara)
Baca 10 detik
  • KPAI mendesak pemerintah untuk menghentikan sementara program Makan Bergizi Gratis karena kasus keracunan pada anak-anak terus meningkat dan sudah tidak bisa ditolerir
  • Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) mengakui adanya masalah serius, namun menganggapnya sebagai kelalaian SOP dari dapur-dapur baru 
  • Kasus spesifik seperti keracunan 314 siswa di Banggai dan penemuan belatung menunjukkan adanya kegagalan pengawasan dalam rantai pasok dan produksi

Salah satu contoh fatal terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, di mana 314 siswa dari SD hingga SMA menjadi korban keracunan massal, dan 26 di antaranya harus dirawat intensif di rumah sakit. Dadan mengungkapkan, insiden ini terjadi karena SPPG lokal menggandeng pemasok bahan baku baru yang tidak memenuhi kualifikasi BGN.

"Nah supplier yang baru ini rupanya belum sequalified yang lama sehingga ada bahan baku yang dalam processingnya menimbulkan alergi terhadap beberapa penerima manfaat," kata Dadan.

Tak hanya keracunan, isu menjijikkan seperti penemuan belatung dalam makanan juga mencoreng program ini. Terkait hal ini, Dadan mengklaim BGN sebenarnya telah melakukan pengawasan ketat dari proses masak hingga distribusi.

"Kami selalu kroscek karena ketika belatung itu masih hidup ketika masakan dimasak beberapa menit kami cek sebenarnya apa yang terjadi," ujarnya.

Load More