- Sukitman tak seharusnya ditawan pasukan Cakrabirawa hingga akan dieksekusi di Lubang Buaya.
- Namun mengapa polisi ini lolos dari Maut G30S PKI dan malah jadi saksi kunci?
- Ada sosok malaikat penyelamat yang juga secara kebetulan berada di situasi brutal ini.
Dianggap Tidak Penting di Tengah Target Utama
Bagi para pelaku G30S PKI, fokus utama mereka adalah para perwira tinggi Angkatan Darat.
Sukitman, dengan pangkatnya yang rendah, pada awalnya tidak dianggap sebagai ancaman strategis.
Ia adalah "tangkapan sampingan" yang nasibnya belum ditentukan di tengah kekacauan eksekusi para jenderal.
Statusnya yang tidak signifikan ini memberinya sedikit waktu, sebuah jeda krusial yang pada akhirnya menyelamatkan nyawanya.
Sementara para jenderal menjadi korban utama kebrutalan, Sukitman menjadi saksi bisu yang keberadaannya seolah terlupakan sesaat.
Ketika para pelaku menyadari bahwa ada seorang saksi hidup yang bisa membocorkan lokasi mereka, nasib Sukitman berada di ujung tanduk.
Malaikat Penyelamat
Nyawa Sukitman nyaris melayang bersama dengan 12 korban tragedi G30S lain. Namun malaikat penyelamat menyertainya.
Seorang anggota Resimen Cakrabirawa bernama Sersan Ishak Bahar menolak perintah untuk mengeksekusi Sukitman.
Kisah Ishak Bahar, yang diungkap media, memberikan sudut pandang baru yang luar biasa. Nasib Ishak sebenarnya punya kemiripan dengan Sukitman, ia tak seharusnya ikut dalam operasi G30S PKI ini.
Baca Juga: Profil Yunus Yosfiah, Jenderal TNI yang Melarang Penayangan Film G30S/PKI Sejak 1998
Ishak, seorang santri lulusan pesantren di Jawa Tengah yang memutuskan menjadi tentara karena untuk tujuan pengabdian ke bangsa.
Sebenarnya, ia sudah punya tugas untuk mengawal Presiden Soekarno. Namun mendadak, Letkol Untung memintanya ikut ke Lubang Buaya.
"Saya tidak tahu apa yang sedang direncanakan (mereka). Saya hanya sopir. Saya hanya jalankan tugas," ungkap Ishak.
Dengan pendirian kuat, Ishak menolak perintah atasannya untuk menembak mati Sukitman. Ia tahu Sukitman bukan orang yang jahat, ia hanya polisi yang kebetulan berpatroli di TKP.
Saat diperintah menembak, Ishak menjawab, "Orang tidak salah kok ditembak."
“Laksanakan perintah!” balas atasannya dengan geram. Namun entah mengapa atasannya lantas pergi, tanpa berkata apa-apa.
Berita Terkait
-
Ketika DN Aidit dan Petinggi PKI Khusyuk Berdoa...
-
Jangan Ketinggalan! 15 Hari Penting di September, dari Haornas hingga G30S/PKI
-
Simbol Palu Arit PKI Ditemukan di Kampus Unmul, Pihak Rektorat: Itu Peraga Pembelajaran
-
Logo PKI dan Bir Mahal Jadi Barang Bukti Demo Polres Samarinda, Panen Cibiran publik
-
Masih Keturunan PKI, Ananta Rispo Ungkap Kisah G30S Versi Keluarganya
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan