News / Nasional
Selasa, 07 Oktober 2025 | 18:11 WIB
Ilustrasi Tim Gegana Polda Metro Jaya. (Suara.com/Faqih)
Baca 10 detik
  • Jakarta Nanyang School di Pagedangan dan Mentari Intercultural School di Bintaro sebelumnya diteror bom.
  • Polisi menegaskan ancaman tersebut tengah diselidiki serius untuk memburu pelaku pengirim pesan teror.
  • Pesan ancaman dikirim melalui aplikasi WhatsApp ke nomor sekolah tersebut dan menyebut adanya bom. 

Suara.com - Polres Tangerang Selatan memastikan dua ancaman bom di sekolah internasional: Jakarta Nanyang School di Pagedangan dan Mentari Intercultural School di Bintaro pada Selasa (7/10/2025) hoaks.

Meski begitu, polisi menegaskan ancaman tersebut tengah diselidiki serius untuk memburu pelaku pengirim pesan teror.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor D. H. Inkiriwang mengatakan, laporan pertama diterima pada pagi hari dari pihak Jakarta Nanyang School.

Pesan ancaman dikirim melalui aplikasi WhatsApp ke nomor sekolah tersebut dan menyebut adanya bom yang telah diletakkan di lingkungan sekolah.

“Begitu mendapat informasi, kami langsung merespons cepat. Tim Satreskrim Polres Tangerang Selatan bersama Polsek Pagedangan mendatangi lokasi, melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, mengamankan area, dan menghubungi tim Jibom Gegana Brimob Polda Metro Jaya,” ujar Victor kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).

Setelah dilakukan sterilisasi oleh tim Gegana, hasilnya tidak ditemukan benda mencurigakan atau bahan peledak sebagaimana disebut dalam pesan teror.

Tidak lama berselang, siang harinya, polisi kembali menerima laporan serupa dari Mentari Intercultural School, Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Ancaman kali ini dikirim melalui pesan elektronik yang menyebut bom telah ditanam di area sekolah.

“Kami langsung bergerak cepat, bekerja sama dengan Jibom Gegana Brimob, Direktorat Cyber, dan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk melakukan penyisiran dan olah TKP. Puji Tuhan, Alhamdulillah, hasilnya juga negatif. Tidak ada bahan peledak ditemukan,” jelas Victor.

Baca Juga: Teror Bom di Pesawat Haji Hingga Terpaksa Mendarat di Kualanamu, Gubernur Bobby: Kita Buat Posko

Menurutnya, tim gabungan kini tengah menelusuri jejak digital pengirim pesan teror, baik melalui WhatsApp maupun email.

“Kami sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku di balik ancaman ini,” tegasnya.

Victor juga memastikan bahwa kegiatan belajar-mengajar di kedua sekolah tidak terganggu. Proses sterilisasi berjalan lancar dan seluruh pihak sekolah disebut kooperatif.

“Kami mengimbau kepada orang tua dan masyarakat agar tidak panik. Proses belajar-mengajar tetap berjalan normal. Bila ada laporan ancaman atau gangguan kamtibmas, segera laporkan ke hotline 110 atau ke Polsek dan Polres terdekat,” pungkasnya.

Load More