- Total kapasitas lahan yang tersisa di 11 TPU tersebut mencapai 118.348 petak makam.
- Dari total 80 TPU yang ada, Fajar menyebut 69 di antaranya sudah penuh dan hanya menerima pelayanan makam tumpang.
- Sistem makam tumpang biasanya dilakukan bagi anggota keluarga yang sudah memiliki makam di lokasi yang sama.
Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menghadapi krisis lahan pemakaman. Dari total 80 tempat pemakaman umum (TPU) yang tersebar di lima wilayah kota, sebagian besar sudah tidak lagi menerima pemakaman baru kecuali sistem makam tumpang.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi Jakarta, Fajar Sauri, menyebut hanya 11 TPU yang masih memiliki lahan untuk pemakaman baru.
Total kapasitas lahan yang tersisa di 11 TPU tersebut mencapai 118.348 petak makam.
"Apabila pelayanan rata-rata 100 jenazah per hari, lahan tersedia sampai tiga tahun ke depan, yang tersebar di 11 TPU," kata Fajar saat dikonfirmasi, Jumat (24/10/2025).
11 TPU tersebut antara lain TPU Rawa Terate, Cipayung, Cilangkap, Bambu Apus, dan Cipinang Besar di Jakarta Timur; TPU Rorotan di Jakarta Utara; TPU Tanah Kusir, Srengseng Sawah, dan Kampung Kandang di Jakarta Selatan
Serta TPU Tegal Alur dan Pegadungan di Jakarta Barat. Untuk TPU Pegadungan, saat ini masih dilakukan pengurugan dan pematangan lahan seluas 65 hektare.
Dari total 80 TPU yang ada, Fajar menyebut 69 di antaranya sudah penuh dan hanya menerima pelayanan makam tumpang.
Ia menjelaskan, sistem makam tumpang biasanya dilakukan bagi anggota keluarga yang sudah memiliki makam di lokasi yang sama.
"Pelayanan makam tumpang dilakukan dengan makam keluarga dan cukup efektif menjadi solusi kekurangan lahan makam," ujar Fajar.
Baca Juga: Prosesi Pemakaman Yurike Sanger, Istri ke-7 Bung Karno
Fajar mengakui, upaya menambah lahan pemakaman baru bukan perkara mudah. Pemprov Jakarta sering kali menghadapi penolakan dari warga sekitar yang menolak wilayahnya dijadikan TPU.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga menyoroti kondisi keterbatasan lahan TPU di Ibu Kota. Ia menilai persoalan ini merupakan tantangan umum yang dihadapi kota besar dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi.
"Memang ini sekarang menjadi masalah dan sekarang ini sedang dikaji, ada usulan misalnya, ini usulan, tapi belum menjadi keputusan, apakah diperbolehkan untuk dilakukan apa, bertingkat dan ini sudah diusulkan," kata Pramono di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).
Pramono mengatakan, pihaknya tengah mengkaji beberapa opsi untuk mengatasi keterbatasan lahan tersebut.
Salah satu yang sedang dipertimbangkan adalah pembangunan makam bertingkat atau perluasan area pemakaman di luar wilayah administrasi Jakarta.
"Sekarang sedang kami pikirkan, sebentar lagi akan saya putuskan," pungkas dia.
Berita Terkait
-
9 TPU di Jakarta Selatan Penuh, Sistem Makam Tumpang Jadi Solusi Utama
-
Jakarta Krisis Lahan Kuburan! Pramono Pertimbangkan Pemakaman Vertikal
-
Lahan Pemakaman di Jaksel Penuh, TPU Kebagusan Terapkan Sistem Tumpang: 3 Jenazah Ditumpuk
-
Sudah Full, 9 TPU di Jakarta Tak Lagi Terima Pemakaman Baru, Ini Lokasi-lokasinya!
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Dikira Dilempar Batu, Rumah Warga di Cengkareng Jakbar Terkena Peluru Nyasar
-
Menkeu Purbaya Bilang Rugi Simpan di Giro, KDM: Tidak Mungkin Juga Kan Pemda Nyimpan Uang di Kasur
-
Pakar Sebut Wacana Prabowo Prioritaskan Bahasa Portugis di Sekolah Politis: Kepentingan Relasi Aja
-
Berstatus Tersangka, KPK Kembali Periksa Sekjen DPR Indra Iskandar, Bakal Ditahan?
-
Keracunan Massal di MTS Malang, Polisi Tunggu Hasil Uji Sampel MBG Sebelum Menentukan Langkah Hukum
-
Ajak Bakar Mabes Polri, TikTokers Laras Faizati Curhat Lewat Surat di Penjara, Begini Isinya!
-
Begini Rekayasa Lalin Selama Jakarta Running Festival 2526 Oktober, Sejumlah Jalan Ditutup
-
Lokasi Dijaga Ormas GRIB, Begini Ketegangan saat Proses Eksekusi Rumah Lelang di Petukangan
-
Jakarta Krisis Lahan Makam, Pramono Minta Anak Buahnya Cari Tempat Baru
-
Pengacara Yakin Lisa Mariana Tak Ditahan Bareskrim Usai Diperiksa: Kasusnya Tak Menyeramkan