- Seorang guru seni budaya di SMPN 1 Trenggalek, Eko Prayitno, dianiaya oleh keluarga murid setelah menyita ponsel siswinya sesuai aturan sekolah
- Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini mengutuk insiden tersebut dan menyebutnya sebagai serangan terhadap martabat pendidikan nasional
- Novita mendesak aparat menindak tegas pelaku tanpa pandang bulu dan meminta Pemkab Trenggalek memperkuat prosedur perlindungan terhadap guru
Suara.com - Insiden kekerasan di dunia pendidikan kembali terjadi dan memicu reaksi keras dari parlemen. Seorang guru di SMP Negeri 1 Trenggalek, Jawa Timur, menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh keluarga muridnya sendiri hanya karena menegakkan aturan sekolah.
Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, mengecam keras peristiwa yang terjadi pada Jumat (31/10) lalu. Menurutnya, tindakan kekerasan terhadap seorang pendidik adalah serangan langsung terhadap wibawa dan martabat institusi pendidikan di Indonesia.
Novita menegaskan bahwa guru adalah simbol supremasi pendidikan yang semestinya mendapat perlindungan penuh dari masyarakat dan negara, bukan justru menjadi sasaran amuk.
"Ketika guru dipukul karena menegakkan aturan sekolah maka yang diserang bukan hanya individu, tetapi martabat pendidikan dan masa depan anak-anak kita," kata Novita dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/11/2024).
Politisi perempuan ini menekankan bahwa insiden di Trenggalek harus menjadi alarm bagi semua pihak. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas dan tanpa pandang bulu dalam memproses pelaku penganiayaan. Baginya, tidak ada toleransi bagi siapa pun yang melakukan kekerasan terhadap guru.
"Pendidikan adalah domain yang sangat krusial. Bila disiplin guru di sekolah gampang dipukul balik maka siapa yang berani mendidik anak bangsa? Ini soal keberlanjutan bangsa kita," tambahnya sebagaimana dilansir Antara.
Lebih lanjut, Novita mengingatkan bahwa lingkungan sekolah bukanlah arena untuk adu kuasa antara pendidik dan orang tua siswa.
"Sekolah bukan arena tawar-menawar kekuasaan antara guru dan wali murid. Sekolah adalah institusi negara yang memberikan layanan penting bagi masa depan anak-anak kita," imbuh Novita.
Kasus ini bermula ketika Eko Prayitno, seorang guru seni budaya di SMPN 1 Trenggalek, menyita telepon seluler milik salah seorang siswi sebagai bagian dari penegakan disiplin dan aturan sekolah.
Baca Juga: Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
Namun, tindakan yang sesuai prosedur itu justru menyulut emosi keluarga siswi, yang kemudian mendatangi sekolah dan melakukan pemukulan serta melontarkan ancaman terhadap sang guru.
Menyikapi hal ini, Novita meminta Pemerintah Kabupaten Trenggalek bersama Dinas Pendidikan untuk segera mengevaluasi dan memperkuat prosedur keamanan bagi para guru.
Ia juga mendorong adanya edukasi berkelanjutan bagi orang tua siswa agar dapat memahami hak serta kewajiban mereka ketika berada di lingkungan sekolah.
Berita Terkait
-
Tanggal Merah November 2025 Apakah Ada? Ini Daftar Hari Besar Nasional dan Liburnya
-
Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
-
Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
-
5 Ide Kado Hari Guru TK yang Bikin Hati Meleleh, Lebih dari Sekedar Barang!
-
Istana Terima Aspirasi Guru Madrasah yang Ingin Diangkat jadi ASN, Keputusan Tunggu Respons Presiden
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf