News / Nasional
Rabu, 05 November 2025 | 11:22 WIB
Ilustrasi petugas mengevakuasi mayat yang ditemukan di sungai. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]
Baca 10 detik
  • Prof. Nizar, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah ini.
  • Peristiwa nahas bermula saat para mahasiswa sedang bermain air di aliran Sungai Genting.
  • Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, UIN Walisongo telah mengambil beberapa langkah sigap.

Suara.com - Kabar duka menyelimuti keluarga besar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Enam mahasiswa yang tengah menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) hanyut terseret arus di Sungai Genting, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Tragedi memilukan ini terjadi pada Selasa (4/12) sekitar pukul 13.53 WIB.

Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Nizar, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah ini dan menegaskan komitmen penuh universitas dalam penanganan insiden tersebut.

Peristiwa nahas bermula saat para mahasiswa sedang bermain air di aliran Sungai Genting. Tanpa disangka, hujan deras di bagian hulu sungai menyebabkan banjir bandang yang datang tiba-tiba, menyeret keenam mahasiswa tersebut.

Hingga kini, upaya pencarian terus dilakukan. Tiga mahasiswa telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara tiga lainnya masih dalam proses pencarian intensif oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kendal, Kantor SAR Semarang, PMI Kendal, FRPB Kendal, serta warga sekitar.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa UIN Walisongo di Kendal," tutur Prof. Nizar dengan nada prihatin, Rabu (5/11/2025).

Keluarga besar UIN Walisongo memohon doa dari seluruh masyarakat agar tiga mahasiswa yang masih hilang segera ditemukan. Doa juga dipanjatkan agar keluarga korban diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian berat ini.

"Kami turut berbela sungkawa atas berpulangnya tiga mahasiswa terbaik UIN Walisongo, serta memanjatkan doa agar tiga mahasiswa lainnya segera ditemukan dalam keadaan terbaik," tambah Prof. Nizar.

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa KKN di Kendal, Jawa Tengah. (ANTARA/HO-UIN Walisongo Semarang)

Prof. Nizar menegaskan bahwa pihak universitas terus berkoordinasi erat dengan BPBD dan tim SAR untuk mendukung penuh upaya pencarian serta mendampingi keluarga mahasiswa di lokasi kejadian.

Baca Juga: Dengar Keluhan Pengungsi Banjir Bali, Gibran Tegaskan Rumah dan Fasum Rusak Akan Dibangun Ulang

Ke depan, universitas akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan KKN, khususnya terkait aspek keamanan, mitigasi risiko, dan pengawasan kegiatan lapangan.

"Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama universitas. KKN adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat, namun harus selalu dijalankan dengan kesiapsiagaan dan pertimbangan keselamatan yang matang," tegasnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, UIN Walisongo telah mengambil beberapa langkah sigap:

  • Menerjunkan Tim Pendamping: Tim pendamping universitas dan dosen pembimbing KKN telah diterjunkan untuk mendampingi keluarga korban dan membantu proses pencarian di Kendal.
  • Layanan Konseling dan Dukungan Spiritual: UIN Walisongo juga menyediakan layanan konseling dan dukungan spiritual bagi mahasiswa dan keluarga yang terdampak musibah ini.

"Semoga Allah SWT menerima amal ibadah para korban, memberikan ketabahan bagi keluarga, dan melindungi seluruh mahasiswa dalam pengabdian mereka di tengah masyarakat," tutup Prof. Nizar. (Antara)

Load More