- Gubernur Sumut Bobby Nasution menekankan kesiapsiagaan untuk mencegah banjir bandang di Bukit Lawang.
- BMKG menjelaskan banjir bandang 2003 dipicu longsoran tanah dan material kayu yang membendung sungai.
- Pemerintah dan BMKG menyiapkan mitigasi dengan pemantauan sungai, pembersihan material, dan peringatan dini cuaca ekstrem.
Suara.com - Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menekankan pentingnya kesiapsiagaan yang lebih tinggi untuk mengantisipasi bencana banjir bandang di destinasi wisata Bukit Lawang, Bahorok, Kabupaten Langkat.
Mitigasi dan antispasi sejak dini perlu dilakukan agar bencana banjir bandang tahun 2003 di daerah ini tidak terulang kembali, terutama saat curah hujan tinggi.
Bobby mendorong unsur terkait baik Forkopimda, BMKG, OPD, BPBD, Akademisi dapat memberikan pemahaman mitigasi awal guna mengidentifikasi dan mengantisipasi berbagai potensi bencana, agar masyarakat dan pelaku usaha di pinggiran Sungai Bahorok dapat terhindar dari bencana.
"Kesiapan kita adalah mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana bagi warga dan pelaku usaha di sekitar wisata Bahorok, tentang bencana yang akan terjadi. Kita harap mereka dapat mengetahui bila akan terjadi bencana," kata Bobby dalam pada rapat koordinasi kesiapsiagaan banjir bandang akibat bencana hidrometeorologi basah secara virtual bersama Kepala BMKG RI Dwikorita Karnawati di Kantor Camat Desa Timbang Jaya Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Jumat 26 September 2025.
Bobby pada kesempatan itu juga meminta masukan dari BMKG RI, agar dapat memitigasi potensi bencana dan langkah antisipasi yang dapat dilakukan, agar bencana banjir bandang ini tidak terulang kembali.
Kepala BMKG RI Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa banjir bandang yang terjadi dipicu karena gempa bumi yang tidak dirasakan oleh manusia, yang menyebabkan terjadinya pergeseran kontur tanah.
Dijelaskannya, banjir bandang tahun 2003 diidentifikasi terjadi akibat longsoran di perbukitan Bukit Barisan, sepanjang Sungai Bahorok. Longsoran ini disebabkan oleh kontur tanah yang curam dan mudah bergerak.
Dwikorita menyebutkan, material longsor berupa kayu yang tercabut hingga akarnya menumpuk dan membendung hulu sungai. Saat puncak musim hujan, volume air yang tinggi menjebol bendungan alami ini, menyebabkan air, tanah, dan kayu meluncur deras menerjang permukiman di pinggiran sungai.
"Perlunya kewaspadaan sebelum Desember, mengingat adanya potensi gempa bumi kecil yang tidak dirasakan oleh manusia namun dapat memicu pergeseran dan longsoran tanah. Ia meminta pemerintah memonitor sungai dan bukit di sekitarnya untuk mendeteksi perubahan struktur tanah, seperti retakan atau adanya tumpukan yang membendung hulu sungai," ucapnya.
Sebagai upaya mitigasi, BMKG mengusulkan agar material yang menumpuk dan menutup sungai dihilangkan secara bertahap. Ini perlu untuk dilakukan bersama baik pemerintah provinsi dan juga kabupaten.
BMKG juga akan berkoordinasi dengan BPBD untuk memberikan informasi peringatan dini cuaca ekstrem kepada masyarakat, mengingat curah hujan yang sangat tinggi.
Bupati Langkat Syah Afandin, menyambut baik dan mengapresiasi perhatian Gubernur Bobby Nasution pada Bahorok. Ia menyebut keseriusan Gubernur dalam pembangunan, termasuk perbaikan jalan dan antisipasi bencana di Bahorok, sebagai ‘angin segar’ bagi masyarakat Langkat.
"Kami atas nama masyarakat Langkat, sangat bahagia atas perhatian Pak Gubernur yang terus membangun Kabupaten Langkat. Kami juga berharap terus dilakukan pembangunan di sini," katanya.
Berita Terkait
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Potret Dampak banjir bandang susulan di Maninjau
-
Gubernur Bobby Nasution Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana hingga 31 Desember 2025
-
Hampir Sebulan Pasca Banjir Bandang, Aceh Tamiang Masih Berkubang Lumpur dan Menahan Lapar
-
Boyamin Datangi Dewas KPK, Pertanyakan Bobby Nasution Tak Diperiksa Kasus Pembangunan Jalan Sumut
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?