- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI menanggapi gerakan "Patungan Beli Hutan" Pandawara pascabencana Sumatera.
- Alex Lukman menyatakan hutan negara tidak dapat dibeli karena aspek legalitas, meskipun niatnya baik.
- Dana gerakan tersebut disarankan dialihkan untuk rehabilitasi lahan kritis dan teknologi pemantauan hutan.
Suara.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, turut menanggapi wacana gerakan "Patungan Beli Hutan" yang digagas oleh kelompok peduli lingkungan, Pandawara Group, pascabencana besar di Sumatera.
Alex menilai, inisiatif tersebut sebagai "alarm" keras bagi pemerintah, meski secara regulasi sulit untuk direalisasikan dalam bentuk pembelian.
Menurutnya, setiap bencana besar pasti memicu munculnya berbagai ide dan gagasan dari masyarakat sebagai upaya mencari solusi.
Ia memandang gerakan gotong royong tersebut lahir dari niat baik publik yang ingin menyelamatkan ekosistem.
"Ide untuk gotong royong beli hutan berangkat dari niat baik. Gerakan ini harusnya memicu pemerintah untuk mengevaluasi dan memperbaiki kebijakan melindungi hutan sebagai sumber kehidupan," ujar Alex kepada wartawan, Rabu (10/12/2025).
Namun, politisi PDI Perjuangan ini mengingatkan aspek legalitas terkait status kawasan hutan di Indonesia.
Ia menegaskan bahwa hutan negara tidak dapat dijadikan objek jual beli oleh perorangan maupun kelompok masyarakat.
"Secara aturan, hutan tidak bisa diperjualbelikan," tegasnya.
Kendati tidak bisa dilakukan dengan skema pembelian, Alex menyarankan agar semangat dan potensi dana yang terkumpul dari gerakan tersebut dialihkan ke langkah yang lebih konkret dan sesuai aturan.
Ia mengusulkan agar kolaborasi masyarakat sipil difokuskan pada upaya pemulihan lahan kritis dan pengadaan teknologi pemantauan hutan yang canggih.
"Gagasan baik tersebut mungkin bisa dimanfaatkan untuk melindungi dan merawat hutan. Misalnya dana yang ada digunakan untuk rehabilitasi hutan dan menyediakan teknologi yang bisa mendeteksi pembukaan hutan dalam skala kecil sekalipun," pungkasnya.
Sebelumnya Pandawara Group, kelompok konten kreator yang dikenal lantang menyuarakan isu lingkungan, mengajak masyarakat Indonesia patungan untuk membali hutan di Indonesia.
Ide muncul karena keresahan mereka atas kondisi hutan di Indonesia saat ini.
"Lagi ngelamun, tiba-tiba saja kepikiran gimana kalau masyarakat Indonesia bersatu berdonasi beli hutan-hutan agar tidak dialihfungsikan,” tulis Pandawara pada 4 Desember 2025.
Unggahan Pandawara tersebut sebagai salah satu bentuk kekecewaan atas rusaknya hutan-hutan akibat deforestasi dan alih fungsi lahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Tanpa Izin Terancam Sanksi Rp10 Ribu: Warisan UU Tahun 60-an
-
Komisi Reformasi Pertimbangkan Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa Persetujuan DPR
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton
-
Nestapa Korban Tewas di Kebakaran Kantor Drone, KemenPPPA Soroti Perlindungan Pekerja Hamil
-
Ketua DPD RI Soal Bencana Sumatera Masih Tutup Keran Bantuan Asing: Bangsa Kita Masih Mampu