Suara.com - Inovasi bahan bakar super irit, "Solar Air" dari Universitas Trisakti turut ambil bagian dalam pameran otomotif paling akbar di Tanah Air, Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 di Kemayoran, Jakarta.
Solar Air diklaim bisa menekan konsumsi bahan bakar pada kendaraan hingga 30 persen dan cocok digunakan pada mobil-mobil bermesin diesel.
Fairal, mahasiswa Trisakti yang ditemui suara.com di arena IIMS, Minggu (21/9/2014), mengatakan teknologi Solar Air merupakan hasil penelitian sejak 2002 dan digagas oleh Profesor Dr M Hafnan, yang didukung oleh 10 orang mahasiswa.
Mereka meracik bahan bakar lebih irit dengan menggabungkan solar (70 persen) dengan zat adiktif alami (20 persen), dan 10 persen air.
"Kami sudah mencobanya di perahu nelayan di Kepulauan Seribu yang bertepatapan dengan HUT RI ke-69 kemarin dengan melintasi sebanyak 69 pulau," kata Fairal.
Hasilnya, setelah menempuh perjalanan di 69 pulau, kapal yang menggunakan Solar Air menyisakan lebih banyak bahan bakar dibanding yang menggunakan solar biasa.
"Kita bikin perbandingan saat uji coba di kepulauan Seribu, hasilnya perahu yang menggunakan solar air lebih irit tersisa ketimbang perahu yang menggunakan solar biasa," beber dia.
Gagasan menciptakan Solar Air, tutur Fairal, berangkat dari keprihatinan akan kian mahalnya harga bahan bakar minyak di Indonesia.
"Awal konsep dibuatnya solar air karena ingin membuat bahan bakar yang lebih irit akibat kebijakan pengendalian BBM solar bersubsidi yang dilakukan pemerintah," kata Fairal
Dia mengungkapkan, selain sudah diuji pada kapal, Solar Air juga sudah coba digunakan oleh pembangkit listrik milik PT PLN.
Adapun setelah uji coba tersebut, ia menjelaskan, para mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam percobaan solar air mendapatkan sejumlah Rekor Muri dan hak paten dari Pemerintah.
Sayang hasil baik tersebut, jelas Fairal, masih terbentur undang-undang bahan bakar minyak di Tanah Air, sehingga belum dipasarkan kepada masyarakat.
"Pemerintah pusat sudah tahu, pemerintah daerah Kepulauan Seribu mendukung penuh, akan tetapi semua terbentur undang-undang," jelasnya.
Ia pun berharap, solar air bisa diproduksi secara massal dan dapat menguntungkan energi terbarukan untuk indonesia yang lebih maju.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
4 Rekomendasi Mobil MPV dengan Kabin Paling Kedap dan Lega, Anti Mabuk saat Perjalanan!
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah Rp50 Juta: Mesin Bandel, Operasional Irit untuk Keluarga Besar
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lincah seharga Motor NMAX Baru: Body Ramping, Gesit di Jalanan
-
5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring