Suara.com - Kebijakan uji coba pembatasan sepeda motor di jalan-jalan protokol di Jakarta dinilai sebagai langkah instan yang diambil pemerintah untuk mengatasi karut-marutnya kondisi lalu lintas di Ibu Kota.
Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sinduwinata mengatakan pemerintah sudah kehabisan cara untuk mengurai kemacetan di Jakarta, sehingga menjadikan sepeda motor sebagai tumbal.
"Semua jalan dirasa sudah tertutup, nah sepeda motor yang kemudian ditekan," kata Gunadi yang ditemui usai forum "Sosialisasi Pembatasan Lalu Lintas Sepeda Motor di DKI Jakarta" pada Selasa (25/11/2014).
Sebelumnya dalam forum itu Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengatakan bahwa pembatasan sepeda motor diperlukan untuk mengurangi kemacetan dan menekan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas di Ibu Kota.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta, mengklaim dari sekitar 2.500 kecelakaan lalu lintas di Jakarta setiap tahunnya, sekitar 75 persen melibatkan sepeda motor.
"Sebanyak 1.500 orang tewas akibat kecelakaan sepeda motor dalam tiga tahun terakhir," kata M Akbar, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Tetapi menurut Gunadi sepeda motor sebenarnya bukan satu-satunya biang masalah lalu lintas dan kecelakaan di Jakarta.
"Infrastruktur kita adalah penyebab utama karut-marutnya lalu lintas Jakarta. Jalan di Ibu Kota tidak layak untuk dilewati sepeda motor. Fasilitas transportasi publik yang manusiawi juga belum tersedia," ujar Gunadi.
Gunadi juga menekankan pentingnya penegakkan hukum di jalan yang menurut dia menjadi salah satu kunci untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan di Ibu Kota.
"Jangan hanya pembatasan, tetapi pemerintah juga harus tegas menegakkan hukum di jalan. Jangan ada lagi pembiaran pelanggaran hukum terhadap pengemudi sepeda motor," ujar Gunadi.
Adapun program uji coba pembatasan sepeda motor akan diterapkan mulai Desember mendatang di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Untuk mendukung program itu Pemerintah Jakarta sudah menyiapkan 11 gedung parkir dan mengerahkan lima bus tingkat untuk mengangkut pengguna jalan di sepanjang Thamrin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Terpopuler: Pajak Balik Nama akan Digratiskan? Intip Isi Garasi Ketum PPP
-
Brand Eropa Gusar, Invasi Mobil China Mulai Makan "Korban"
-
Samai Rekor Rossi, Ini 10 Fakta Gila Marc Marquez yang Bikin Dia Jadi Raja Comeback!
-
Wuling Rilis Mobil Listrik Rp140 Jutaan, Fast Charging Cuma 35 Menit
-
Honda Beat Deluxe vs Beat Street: Sama-Sama Irit, Siapa Paling 'Genit'?
-
Bocoran Honda Vario 125 2025: Setang Telanjang dan Dua Versi Sekaligus? Siap-siap Heboh
-
Kekayaan Rp1,65 Triliun, Isi Garasi Agus Suparmanto Cuma Segini? Ketum PPP Versi Aklamasi
-
Duit 30 Jutaan Dapat Mobil Irit Bensin? Ini Dia 3 Jagoannya yang Cocok Untuk Mahasiswa
-
Pajak Motor Listrik Bikin Kaget, Cuma Seupil Dibanding Honda BeAT! Yakin Nggak Tertarik?
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah